tag:blogger.com,1999:blog-58908720924121455772024-03-13T23:28:49.602+07:00Kwartetwo TokohKwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.comBlogger285125tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-69066913728144749862010-11-07T17:30:00.000+07:002010-11-07T17:30:24.735+07:00Sudono Salim<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://i673.photobucket.com/albums/vv91/alex_dhika/Kisah%20Sukses/LiemSioeLiong.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://i673.photobucket.com/albums/vv91/alex_dhika/Kisah%20Sukses/LiemSioeLiong.jpg" width="338" /></a></div><img alt="Image by Kwartetwo" border="0" src="http://img89.imageshack.us/img89/4629/postimage.png" title="Image by Kwartetwo" /><b>Sudono Salim</b> atau <b>Liem Sioe Liong</b> (Hanzi: , pinyin: Lin Shaoliang) (lahir di Tiongkok, 10 September 1915; umur 95 tahun) adalah seorang pengusaha Indonesia. Dia merupakan pendiri dari Salim Group. Kepemilikan Salim Group meliputi Indofood, Indomobil, Indocement, Indosiar, Bank Central Asia, Indomaret, Indomarco, dan lain-lain. Ia dikenal luas masyarakat dekat dengan mantan Presiden ke-2 Indonesia Soeharto dan saat ini, ia tinggal di Singapura. Usahanya diteruskan anaknya yakni Anthony Salim dan menantunya Franciscus Welirang. :<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Liem Sioe Liong yang mulai mengenal Indonesia pada usia 20 tahun, kurang lebih 45 tahun lalu, mengatakan, “Anda harus dilahirkan di tempat dan waktu yang benar.” Dan, Anthony Salim – putranya yang bernama kelahiran Liem Fung Seng -, ikut berkomentar kepada majalah yang sama, “Jika anda ingin menangkap seekor ikan, pertama-tama anda harus membeli umpan.” </div><div> </div><div style="text-align: justify;">Kalimat pendek yang cenderung merupakan ungkapan dalam sastra Indonesia itu, sebenarnya gambaran prinsip mereka berdagang di Indonesia sampai merembes ke kancah Internasional.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dengan grup yang ia pimpin, Soedono Liem Salim kelahiran Fukien, 1916 yang bermula bersama kakaknya: Liem Sioe Hie, membantu paman mereka berdagang minyak kacang di Kudus-Jawa Tengah, anak kedua dari tiga bersaudara ini bisa menggaji 25 ribu tenaga kerja. Dari Eksekutif Senior sampai sopir truk yang jumlahnya tak kurang dari 3000 armada termasuk pengangkut semen perusahaan Liem Cs.<span id="more-80"></span> Terkaya di Indonesia, memiliki 40 perusahaan, Liem Sioe Liong dengan para kamradnya menghasilkan omset bisnis tak kurang dari US$ 1 milyar setahun. Konon kekayaan pribadi Liem sendiri, ada yang menyebutkan, sekitar US$ 1,9 milyar = Rp. 1,2 triliun. Di kalangan pedagang Tionghoa Indonesia dia terkenal dengan sebutan “Liem botak”.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Sejarah orang bernama Liem Sioe Liong (60 tahun) dimulai di sebuah pelabuhan kecil. Fukien di bilangan Selatan Benua Tiongkok. Dia dilahirkan di situ pada tahun 1918. Kakaknya yang tertua Liem Sioe Hie – kini berusia 77 tahun – sejak tahun 1922 telah lebih dulu beremigrasi ke Indonesia – yang waktu itu masih jajahan Belanda – kerja di sebuah perusahaan pamannya di kota Kudus.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Di tengah hiruk pikuknya usaha ekspansi Jepang ke Pasifik, dibarengi dengan dongeng harta karun kerajaan-kerajaan Eropa di Asia Tenggara, maka pada tahun 1939, Liem Sioe Liong mengikuti jejak abangnya yang tertua. Dari Fukien, ia Berangkat ke Amoy, dimana bersandar sebuah kapal dagang Belanda yang membawanya menyeberangi Laut Tiongkok. Sebulan untuk kemudian sampai di Indonesia. Sejak dulu, kota Kudus sudah terkenal sebagai pusat pabrik rokok kretek, yang sangat banyak membutuhkan bahan baku tembakau dan cengkeh.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dan sejak jamam revolusi Liem Sioe Liong sudah terlatih menjadi supplier cengkeh, dengan jalan menyelundupkan bahan baku tersebut dari Maluku, Sumatera, Sulawesi Utara melalui Singapura untuk kemudian melalui jalur-jalur khusus penyelundupan menuju Kudus. Sehingga tidak heran dagang cengkeh merupakan salah satu pilar utama bisnis Liem Sioe Liong pertama sekali, disamping sektor tekstil. Dulu juga dia, banyak mengimpor produksi pabrik tekstil murahan dari Shanghai.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Untuk melicinkan semua usahanya dibidang keuangan, dia punya beberapa buah bank seperti Bank Windu Kencana dan Bank Central Asia. Di tahun 1970-an Bank Central Asia ini telah bertumbuh menjadi bank swasta kedua terbesar di Indonesia dengan total asset sebesar US$ 99 juta. Salah satu peluang besar yang diperoleh Liem Sioe Liong dari Pemerintah Indonesia adalah dengan didirikannya PT. Bogasari pada bulan Mei 1969 yang memonopoli suplai tepung terigu untuk Indonesia bagian Barat, yang meliputi sekitar 2/3 penduduk Indonesia, di samping PT. Prima untuk Indonesia bagian Timur.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Hampir di setiap perusahaan Liem Sioe Liong dia berkongsi dengan Djuhar Sutanto alias Lin Wen Chiang yang juga seorang Tionghoa asal Fukien. Bogasari sebuah perusahaan swasta yang paling unik di Indonesia. Barangkali hanya Bogasarilah yang diberikan pemerintah fasilitas punya pelabuhan sendiri, dan kapal-kapal raksasa dalam hubungan perteriguan bisa langsung merapat ke pabrik.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Begitu perkasanya dia di bidang perekonomian Indonesia dewasa ini, mungkin menjadi titik tolak majalah Insight, Asia’s Business Mountly terbitan Hongkong dalam penerbitan bulan Mei tahun ini, menampilkan lukisan karikatural Liem Sioe Liong berpakaian gaya Napoleon Bonaparte. Dadanya penuh ditempeli lencana-lencana perusahaannya. Perusahaan holding company-nya bernama PT Salim Economic Development Corporation punya berbagai macam kegiatan yang dibagi-bagi atas berbagai jenis divisi; masing-masing adalah:</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">1. divisi perdagangan</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">2. divisi industri</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">3. divisi bank dan asuransi</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">4. divisi pengembangan (yang bergerak dibidang hasil hutan dan konsesi hutan)</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">5. divisi properti yang bergerak dibidang real estate, perhotelan, dan pemborong</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">6. divisi perdagangan eceran</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">7. divisi joint venture.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Setiap divisi membawahi beberapa arah perusahaan raksasa, berbentuk perseroan-perseroan terbatas. Pelbagai kemungkinan untuk lebih mengembangkan lajunya perusahaan sekalipun tidak akan meningkatkan permodalan, seperti go-public di pasar saham Jakarta, – dilangsungkan group Soedono Lem Salim dengan gencar.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Halangan maupun isu bisnis yang mengancam perusahaannya, nampak tak membuat Liem cemas. Seperti katanya kepada Review, “Jika anda hanya mendengarkan apa yang dikatakan orang, anda akan gila. Anda harus melakukan apa yang anda yakini.” Bermodal kalimat pendeknya itu pulalah mengantar Liem Sioe Liong muda di Kudus yang juga terkenal sebagai Lin Shao Liang menjadi Soedono Salim si Raja Dagang Indonesia, belakangan ini.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div id="ox_0ac915cca7d10703097b75e6feff9177" style="display: inline;"><embed allowscriptaccess="always" flashvars="clickTARGET=_blank&clickTAG=http%3A%2F%2Fads.okezone.com%2Fopenx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Foaparams%3D2__bannerid%3D1438__zoneid%3D212__cb%3D5386a8fde6__oadest%3Dhttp%253A%252F%252Fclient.okezone.com%252Fhero%252Fcatalog%252Fbrand%252Fgiant" height="65" id="Advertisement" name="Advertisement" quality="high" src="http://ad.okezone.com/ox/d3b69d2141f779e78f5f2fd5e1fd8d90.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="368" wmode="transparent"></embed></div><script type="text/javascript">
</script>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-2145721201461173222010-11-07T17:18:00.000+07:002010-11-07T17:18:52.546+07:00DR. Ir. Ciputra<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNZ89hSSeoI/AAAAAAAAADA/KCf_reuKhsg/s1600/2958653p.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://2.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNZ89hSSeoI/AAAAAAAAADA/KCf_reuKhsg/s400/2958653p.jpg" width="261" /></a></div><a href="http://www.kwartetwo.blogspot.com/" target="_top"><img alt="Image by Kwartetwo" border="0" src="http://img89.imageshack.us/img89/4629/postimage.png" title="Image by Kwartetwo" /></a> :<br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Ir. Ciputra</b> (lahir di Parigi, Sulawesi Tengah, 24 Agustus 1931; umur 79 tahun) adalah seorang insinyur dan pengusaha di Indonesia. Ia terkenal sebagai pengusaha properti yang sukses, antara lain pada Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group. Selain itu ia juga dikenal sebagai seorang filantropis, dan berkiprah di bidang pendidikan dengan mengembangkan sekolah dan Universitas Ciputra.</div><div> </div><table class="toc" id="toc" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr> <td><br />
</td> </tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Ciputra, yang memiliki nama lahir Tjie Tjin Hoan, menghabiskan masa kecil hingga remajanya di Parigi, Sulawesi Tengah. Sejak kecil Ciputra sudah merasakan kesulitan dan kepahitan hidup. Bapaknya Tjie Siem Poe ditangkap oleh pasukan tak dikenal, karena dituduh sebagai mata-mata Belanda/Jepang dan tidak pernah kembali lagi pada tahun 1944.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Ketika remaja ia bersekolah di SMP dan SMA Frater Don Bosco di Manado. Setamatnya dari SMA, ia meninggalkan desanya menuju Jawa. Ia kemudian kuliah di Institut Teknologi Bandung. Pada tingkat empat, ia bersama dua temannya mendirikan usaha konsultan arsitektur bangunan yang berkantor di sebuah garasi. Setelah Ciputra meraih gelar insinyur pada tahun 1960, ia pindah ke Jakarta.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Setelah menyelesaikan kuliahnya di ITB, Ciputra mengawali kariernya di Jaya Group, perusahaan daerah milik Pemda DKI. Ciputra bekerja di Jaya Group sebagai direksi sampai dengan usia 65 tahun, dan setelah itusebagai penasihat. Di perusahaan tersebut, Ciputra diberi kebebasan untuk berinovasi, termasuk di antaranya dalam pembangunan proyek Ancol.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Kemudian bersama dengan Sudono Salim (Liem Soe Liong), Sudwikatmono, Djuhar Sutanto dan Ibrahim Risjad, Ciputra mendirikan Metropolitan Group, yang membangun perumahan mewah Pondok Indah dan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai. Pada masa itu, Ciputra duduk sebagai direktur utama di Jaya Group dan di Metropolitan Group sebagai presiden komisaris. Akhirnya Ciputra mendirikan grup perusahaan keluarga, Ciputra Group.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pada tahun 1997 terjadilah krisis ekonomi. Krisis tersebut menimpa tiga group yang dipimpin Ciputra: Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group. Selain itu, Bank Ciputra yang didirikannya ditutup oleh Pemerintah karena dianggap tidak layak, dan Asuransi Jiwa Ciputra Allstate yang baru dirintis menjelang krisis pun ikut ditutup. Dengan adanya kebijakan moneter dari pemerintah dan diskon bunga dari beberapa bank, ia mendapat kesempatan untuk merestrukturisasi utang-utangnya. Akhirnya ketiga group tersebut dapat bangkit kembali dan kini Group Ciputra telah mampu melakukan ekspansi usaha di dalam dan ke luar negeri.</div><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Bidang_pendidikan"></span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pada usianya yang ke-75, ia memilih untuk mengembangkan bidang pendidikan. Kemudian didirikanlah sekolah dan Universitas Ciputra. Sekolah ini menitikberatkan pada kewirausahaan. Dengan sekolah ini, Ciputra bertujuan untuk menyiapkan para lulusannya menjadi pengusaha.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Ciputra saat ini dikenal sebagai sosok penyebar <i>entrepreneurship</i> / kewirausahaan di Indonesia. Dalam setiap kesempatan, ia selalu menanamkan pentingnya kewirausahaan untuk membuat bangsa Indonesia maju.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Kiprah Ciputra diapresiasi oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan memberikan dua rekor kepada Ciputra, yakni sebagai wirausahawan peraih penghargaan terbanyak di berbagai bidang dan penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan kepada dosen terbanyak. Ciputra melalui <i>Universitas Ciputra Entrepreneurship Center</i> (UCEC) telah memberikan pelatihan entrepreneurship kepada setidaknya 1.600 dosen. Ciputra juga dinobatkan sebagai <i>Entrepreneur of The Year</i> 2007 versi Ernst & Young.</div><div id="ox_0ac915cca7d10703097b75e6feff9177" style="display: inline;"><embed allowscriptaccess="always" flashvars="clickTARGET=_blank&clickTAG=http%3A%2F%2Fads.okezone.com%2Fopenx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Foaparams%3D2__bannerid%3D1438__zoneid%3D212__cb%3D5386a8fde6__oadest%3Dhttp%253A%252F%252Fclient.okezone.com%252Fhero%252Fcatalog%252Fbrand%252Fgiant" height="65" id="Advertisement" name="Advertisement" quality="high" src="http://ad.okezone.com/ox/d3b69d2141f779e78f5f2fd5e1fd8d90.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="368" wmode="transparent"></embed></div><script type="text/javascript">
</script>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-65744698297377798802010-11-07T17:05:00.000+07:002010-11-07T17:05:42.489+07:00Cok Simbara<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://celeb.kapanlagi.com/pictures/cok_simbara/cok_simbara_004.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://celeb.kapanlagi.com/pictures/cok_simbara/cok_simbara_004.jpg" width="237" /></a></div><div style="color: white;"><a href="http://www.kwartetwo.blogspot.com/" target="_top"><img alt="Image by Kwartetwo" border="0" src="http://img89.imageshack.us/img89/4629/postimage.png" title="Image by Kwartetwo" /></a> : </div><div class="MsoNormal" style="color: white; line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="SpellE"><span style="font-family: Optima-Thin;">Lahir</span></span><span style="font-family: Optima-Thin;"> <span class="SpellE">di</span> <span class="SpellE">Tapanuli</span> <span class="SpellE">Selatan</span>, <span class="SpellE">Sumatera</span> <span class="SpellE">Utara</span>, 12 November 1953 <span class="SpellE">dengan</span> <span class="SpellE">nama</span> <span class="SpellE">lengkap</span> <span class="SpellE">Ucok</span> <span class="SpellE">Hasyim</span> <span class="SpellE">Batubara</span> <span class="SpellE">dari</span> <span class="SpellE">pasangan</span> <span class="SpellE">Hasyim</span> <span class="SpellE">Saleh</span> <span class="SpellE">Batubara</span> <span class="SpellE">dan</span> <span class="SpellE">Saribanun</span> <span class="SpellE">Nasution</span>. <span class="SpellE">Sejak</span> <span class="SpellE">kecil</span> <span class="SpellE">sebenarnya</span> <span class="SpellE">pria</span> <span class="SpellE">berkumis</span> <span class="SpellE">ini</span> <span class="SpellE">sudah</span> <span class="SpellE">mengenal</span> <span class="SpellE">dunia</span> <span class="SpellE"><i>akting</i></span>, <span class="SpellE">ia</span> <span class="SpellE">sering</span> <span class="SpellE">bermain</span> <span class="SpellE">sandiwara-sandiwaraan</span> <span class="SpellE">bersama</span> <span class="SpellE">teman-temannya</span> <span class="SpellE">hanya</span> <span class="SpellE">saja</span> <span class="SpellE">saat</span> <span class="SpellE">itu</span> <span class="SpellE">ia</span> <span class="SpellE">tidak</span> <span class="SpellE">mengetahui</span> <span class="SpellE">apa</span> <span class="SpellE">itu</span> <span class="SpellE"><i>akting</i></span>. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: white; line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="SpellE"><span style="font-family: Optima-Thin;">Banyak</span></span><span style="font-family: Optima-Thin;"> <span class="SpellE">orang</span> <span class="SpellE">sukses</span> <span class="SpellE">di</span> <span class="SpellE">suatu</span> <span class="SpellE">bidang</span> <span class="SpellE">padahal</span> <span class="SpellE">dia</span> <span class="SpellE">berada</span> <span class="SpellE">di</span> <span class="SpellE">sana</span> <span class="SpellE">secara</span> <span class="SpellE">tidak</span> <span class="SpellE">sengaja</span>. <span class="SpellE">Apa</span> yang <span class="SpellE">dialami</span> <span class="SpellE">Cok</span> <span class="SpellE">Simbara</span> <span class="SpellE">adalah</span> <span class="SpellE">salah</span> <span class="SpellE">satunya</span>. <span class="SpellE">Cok</span> <span class="SpellE">terjun</span> <span class="SpellE">ke</span> film <span class="SpellE">karena</span> <span class="SpellE">tidak</span> <span class="SpellE">sengaja</span>. <span class="SpellE">Selesai</span> <span class="SpellE">menamatkan</span> SMA <span class="SpellE">di</span> <span class="SpellE">kampung</span> <span class="SpellE">halamannya</span>, <span class="SpellE">tahun</span> 1973, <span class="SpellE">putra</span> <span class="SpellE">seorang</span> <span class="SpellE">pegawai</span> <span class="SpellE">negeri</span> <span class="SpellE">ini</span> <span class="SpellE">ingin</span> <span class="SpellE">meneruskan</span> <span class="SpellE">sekolah</span> <span class="SpellE">ke</span> <span class="SpellE">Jawa</span>. <span class="SpellE">Cok</span> <span class="SpellE">lalu</span> <span class="SpellE">berangkat</span> <span class="SpellE">ke</span> <span class="SpellE">Bandung</span> <span class="SpellE">untuk</span> <span class="SpellE">mendaftar</span> <span class="SpellE">di</span> <span class="SpellE">Jurusan</span> <span class="SpellE">Seni</span> <span class="SpellE">Rupa</span> ITB. <span class="SpellE">Tapi</span> <span class="SpellE">ia</span> <span class="SpellE">tidak</span> <span class="SpellE">diterima</span> <span class="SpellE">di</span> <span class="SpellE">sana</span>.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: white; line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="SpellE"><span style="font-family: Optima-Thin;">Tak</span></span><span style="font-family: Optima-Thin;"> <span class="SpellE">tahu</span> <span class="SpellE">harus</span> <span class="SpellE">berbuat</span> <span class="SpellE">apa</span>, <span class="SpellE">Cok</span> <span class="SpellE">lalu</span> <span class="SpellE">mendaftar</span> <span class="SpellE">ke</span> LPKJ (IKJ), <span class="SpellE">dan</span> <span class="SpellE">jadi</span> <span class="SpellE">mahasiswa</span> <span class="SpellE">Jurusan</span> <span class="SpellE">Teater</span>. <span class="SpellE">Tempaan</span> <span class="SpellE">seniman-seniman</span> <span class="SpellE">besar</span> <span class="SpellE">seperti</span> <span class="SpellE">Asrul</span> <span class="SpellE">Sani</span>, <span class="SpellE">Arifin</span> C. <span class="SpellE">Noer</span>, <span class="SpellE">Sjumandjaja</span>, <span class="SpellE">Wahyu</span> <span class="SpellE">Sihombing</span>, <span class="SpellE">Tatiek</span> <span class="SpellE">Maliyati</span> <span class="SpellE">dan</span> <span class="SpellE">lainnya</span>. <span class="SpellE">Sedikit</span> <span class="SpellE">demi</span> <span class="SpellE">sedikit</span> <span class="SpellE">membentuk</span> <span class="SpellE">Cok</span> <span class="SpellE">jadi</span> <span class="SpellE">seniman</span>, <span class="SpellE">khususnya</span> yang <span class="SpellE">berhubungan</span> <span class="SpellE">dengan</span> <span class="SpellE">seni</span> <span class="SpellE">peran</span>. <span class="SpellE">Seperti</span> <span class="SpellE">kata</span> <span class="SpellE">pepatah</span>, <span class="SpellE">Tak</span> <span class="SpellE">kenal</span> <span class="SpellE">maka</span> <span class="SpellE">tak</span> <span class="SpellE">sayang</span>, <span class="SpellE">maka</span> <span class="SpellE">Cok</span> pun <span class="SpellE">akhirnya</span> <span class="SpellE">sayang</span> <span class="SpellE">dengan</span> <span class="SpellE">dunia</span> <span class="SpellE">seni</span> yang <span class="SpellE">telah</span> <span class="SpellE">dikenalnya</span> <span class="SpellE">itu</span>. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: white; line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="SpellE"><span style="font-family: Optima-Thin;">Cok</span></span><span style="font-family: Optima-Thin;"> <span class="SpellE">pertama</span> kali <span class="SpellE">tampil</span> <span class="SpellE">dalam</span> <span class="SpellE">lakon</span> <span class="SpellE">Kucak</span> <span class="SpellE">Kacik</span> <span class="SpellE">bersama</span> <span class="SpellE">Teater</span> <span class="SpellE">Kecil</span> <span class="SpellE">pimpinan</span> <span class="SpellE">Arifin</span> C. <span class="SpellE">Noer</span> <span class="SpellE">di</span> <span class="SpellE">tahin</span> 1975. <span class="SpellE">Tapi</span> <span class="SpellE">sebelumnya</span> <span class="SpellE">Cok</span> <span class="SpellE">bergabung</span> <span class="SpellE">dengan</span> <span class="SpellE">Teater</span> Kaki Lima <span class="SpellE">pimpinan</span> Tommy <span class="SpellE">Soemarni</span>. <span class="SpellE">Bersama</span> <span class="SpellE">dengan</span> <span class="SpellE">rombongan</span> <span class="SpellE">itu</span>, <span class="SpellE">Cok</span> <span class="SpellE">ikut</span> main <span class="SpellE">di</span> night club Latin Quarter yang <span class="SpellE">waktu</span> <span class="SpellE">itu</span> <span class="SpellE">di</span> <span class="SpellE">sekitar</span> <span class="SpellE">tahun</span> 70-<span class="GramE">an</span> <span class="SpellE">cukup</span> <span class="SpellE">terkenal</span>.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: white; line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="SpellE"><span style="font-family: Optima-Thin;">Lelaki</span></span><span style="font-family: Optima-Thin;"> <span class="SpellE">Batak</span> yang <span class="SpellE">beristrikan</span> <span class="SpellE">perempuan</span> <span class="SpellE">asal</span> Surabaya <span class="SpellE">itu</span> <span class="SpellE">akhirnya</span> <span class="SpellE">bertekad</span> <span class="SpellE">untuk</span> <span class="SpellE">bertahan</span> <span class="SpellE">di</span> film. <span class="SpellE">Sudah</span> <span class="SpellE">belasan</span> <span class="SpellE">judul</span> film <span class="SpellE">diperankan</span>. <span class="SpellE">Bahkan</span> <span class="SpellE">memasuki</span> era <span class="SpellE">sinetron</span> <span class="SpellE">ini</span> <span class="SpellE">Cok</span> <span class="SpellE">juga</span> <span class="SpellE">tetap</span> <span class="SpellE">eksis</span>. <span class="SpellE">Ia</span> <span class="SpellE">antara</span> <span class="GramE">lain</span> <span class="SpellE">bermain</span> <span class="SpellE">dalam</span> <span class="SpellE">sinetron-sinetron</span> <span class="SpellE"><b><i>Wanita</i></b></span> <span class="SpellE">bersama</span> <span class="SpellE">aktris</span> <span class="SpellE">Meriam</span> <span class="SpellE">Bellina</span>, <span class="SpellE"><b><i>Noktah</i></b></span><b><i> <span class="SpellE">Merah</span> <span class="SpellE">Perkawinan</span> I & II</i></b>, <span class="SpellE"><b><i>Hanya</i></b></span><b><i> <span class="SpellE">Satu</span> <span class="SpellE">Mutiara</span></i></b> <span class="SpellE">dll</span>. <span class="SpellE">Eksistensinya</span> <span class="SpellE">itu</span> <span class="SpellE">membuktikan</span> <span class="SpellE">bahwa</span> <span class="SpellE">Cok</span> <span class="SpellE">bukan</span> <span class="SpellE">saja</span> <span class="SpellE">pandai</span> <span class="SpellE">berakting</span>, <span class="SpellE">tapi</span> <span class="SpellE">lelaki</span> <span class="SpellE">Batak</span> yang <span class="SpellE">memiliki</span> <span class="SpellE">tutur</span> <span class="SpellE">kata</span> <span class="SpellE">lembut</span> <span class="SpellE">ini</span> <span class="SpellE">mampu</span> <span class="SpellE">beradaptasi</span> <span class="SpellE">dengan</span> <span class="SpellE">lingkungannya</span> <span class="SpellE">secara</span> <span class="SpellE">baik.Meski</span> <span class="SpellE">telah</span> <span class="SpellE">menjadi</span> <span class="SpellE">bintang</span>, <span class="SpellE">Cok</span> <span class="SpellE">tetap</span> <span class="SpellE">tidak</span> <span class="SpellE">lupa</span> <span class="SpellE">dengan</span> <span class="SpellE">masa</span> <span class="SpellE">lalunya</span>, <span class="SpellE">dunia</span> <span class="SpellE">teater</span>. <span class="SpellE">Namun</span> <span class="SpellE">sayang</span> <span class="SpellE">teater</span> <span class="SpellE">sudah</span> <span class="SpellE">berkurang</span> <span class="SpellE">drastis</span>.</span></div><span style="color: white;"> </span><span style="color: white; font-family: Optima-Thin;"><br />
</span><br />
<div id="ox_0ac915cca7d10703097b75e6feff9177" style="color: white; display: inline;"><embed allowscriptaccess="always" flashvars="clickTARGET=_blank&clickTAG=http%3A%2F%2Fads.okezone.com%2Fopenx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Foaparams%3D2__bannerid%3D1438__zoneid%3D212__cb%3D5386a8fde6__oadest%3Dhttp%253A%252F%252Fclient.okezone.com%252Fhero%252Fcatalog%252Fbrand%252Fgiant" height="65" id="Advertisement" name="Advertisement" quality="high" src="http://ad.okezone.com/ox/d3b69d2141f779e78f5f2fd5e1fd8d90.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="368" wmode="transparent"></embed></div><div style="color: white;"><script type="text/javascript">
</script></div>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-37752991186642748782010-11-07T15:57:00.000+07:002010-11-07T15:57:38.547+07:00Andi Sultan Daeng Radja<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNZp3ey_Y4I/AAAAAAAAACs/XGRoYY6CXGM/s1600/daeng.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="270" src="http://1.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNZp3ey_Y4I/AAAAAAAAACs/XGRoYY6CXGM/s400/daeng.jpg" width="400" /></a></div><a href="http://www.kwartetwo.blogspot.com/" target="_top"><img alt="Image by Kwartetwo" border="0" src="http://img89.imageshack.us/img89/4629/postimage.png" title="Image by Kwartetwo" /></a> :<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Haji Andi Sultan Daeng Radja</b> (lahir di Matekko, Gantarang, 20 Mei 1894 – meninggal di Rumah Sakit Pelamonia Makassar, Sulawesi Selatan, 17 Mei 1963 pada umur 68 tahun) adalah seorang tokoh kemerdekaan Indonesia dan pahlawan nasional dari Sulawesi Selatan. Ia adalah putra pertama pasangan Passari Petta Tanra Karaeng Gantarang dan Andi Ninong. Semasa muda, Sultan Daeng Radja dikenal taat beribadah dan aktif dalam kegiatan Muhamamadiyah. Ia merupakan pendiri Masjid Tua di Ponre yang pada jamannya terbesar di Sulawesi Selatan.</div><div> </div><div style="text-align: justify;">Tahun 1902, Sultan Daeng Radja masuk sekolah <i>Volksschool</i> (Sekolah Rakyat) tiga tahun di Bulukumba. Tamat dari <i>Volksschool</i>, beliau melanjutkan pendidikannya ke <i>Europeesche Lagere School</i> (ELS) di Bantaeng. Selesai mengenyam pendidikan di ELS, Sultan Daeng Radja melanjutkan pendidikannya di <i>Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren</i> (OSVIA) di Makassar.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Setelah menyelesaikan pendidikannya di OSVIA pada tahun 1913, Sultan Daeng Radja yang saat itu, masih berusia 20 tahun diangkat menjadi juru tulis kantor pemerintahan Onder Afdeeling Makassar. Bebeberapa bulan kemudian, beliau diangkat menjadi calon jaksa dan diperbantukan di Inl of Justitie Makassar. Tanggal 7 Januari 1915 diangkat menjadi Eurp Klerk pada Kantor Asisten Residen Bone di Pompanua.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Selanjutnya, beliau dipindahkan lagi ke Kantor Controleur Sinjai sebagai Klerk. Dari Sinjai ditugaskan ke Takalar dan mendapat jabatan wakil kepala pajak. Selanjutnya ditugaskan ke Enrekang dengan jabatan kepala pajak. Tahun 1918, beliau ditugaskan sebagai Inlandsche Besteur Asistant di Campalagian, Mandar.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Tanggal 2 April 1921, pemerintah mengeluarkan surat keputusan mengangkat Sultan Daeng Radja menjadi pejabat sementara Distrik Hadat Gantarang menggantikan Andi Mappamadeng Daeng Malette yang mengundurkan diri karena tidak bisa bekerjasama lagi dengan pemerintah kolonial Belanda. Pengunduran diri Andi Mappamadeng tersebut hingga kini masih menjadi kontroversi, sebab Andi Mappamadeng Daeng Malette merupakan sepupu satu kali dari Sultan Daeng Radja. Pada waktu itu pula, Sultan Daeng Radja mendapat kepercayaan menjadi pegawai pada kantor Pengadilan Negeri (Landraad) Bulukumba.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Kembalinya Andi Sultan Daeng Radja ke Bulukumba, mendorong Dewan Hadat Gantarang (Adat Duapulua) mengadakan rapat memilih calon kepala adat. Rapat tersebut kemudian memutuskan Andi Sultan Daeng Radja menjadi Regen (Kepala Adat) Gantarang. Jabatan ini diembannya hingga pemerintahan Belanda menyatakan pengakuannya atas kedaulatan Republik Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Tahun 1930, Andi Sultan Daeng Radja mendapat kehormatan menjadi Jaksa pada Landraad Bulukumba. Setelah proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, pemerintah NICA menuduh Andi Sultan Daeng Radja terlibat dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI sehingga ia tidak lagi digunakan sebagai pemerintah.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">NICA kemudian menahan dan mengasingkan Sultan Daeng Radja ke Menado, Sulawesi Utara. Tanggal 8 Januari 1950, setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) dan pengakuan kedaulatan RI oleh Pemeritah Belanda, Sultan Daeng Radja kemudian dibebaskan oleh Belanda dan kembali ke Bulukumba. Pada 1 Juli 1950 Andi Sultan Daeng Radja mundur dari jabatannya sebagai Kepala Adat Gantarang dan digantikan oleh putranya Andi Sappewali Andi Sultan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Setelah mundur dari jabatannya selaku Kepala Adat Gantarang, Menteri Dalam Negeri berdasarkan Surat Keputusan tertanggal 11 Juni 1951 mengangkatnya menjadi bupati pada kantor Gubernur <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Selatan" title="Sulawesi Selatan">Sulsel</a>. Tanggal 4 April 1955, beliau ditugaskan sebagai Bupati Daerah Bantaeng dan diangkat menjadi pegawai negeri tetap.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Tahun 1956, Sultan Daeng Radja diangkat menjadi residen diperbantukan pada Gubernur <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Selatan" title="Sulawesi Selatan">Sulsel</a> sesuai keputusan presiden. Setahun kemudian beliau diangkat menjadi Anggota Konstituante. Andi Sultan Daeng Radja wafat pada 17 Mei 1963 di Rumah Sakit Pelamonia Makassar dalam usia 70 tahun. Semasa hidupnya, Andi Sultan Daeng Radja memiliki empat istri dan 13 anak.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Sejarah_Perjuangan_Andi_Sultan_Daeng_Radja"></span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Andi Sultan Daeng Radja berjuang menentang penjajahan kolonial Belanda dimulai sejak masih menjadi siswa di Opdeling School Voor Indlandsche Ambtenar (OSVIA) di Makassar. Ketidak-sukaan Sultan Daeng Radja terhadap pemerintah kolonial dipicu oleh kesewenangan dan penindasan yang dilakukan pemerintah Belanda terhadap rakyat Bulukumba.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Semangat untuk membela rakyat dan bangsa Indonesia yang terpateri dalam jiwa Sultan Daeng Radja, semakin berkobar saat beliau aktif mengikuti perkembangan dan pertumbuhan organisasi kebangsaan yang muncul di Pulau Jawa. Seperti Budi Utomo dan Serikat Dagang Islam yang didirikan sebagai wadah perjuangan melawan penjajahan kolonial Belanda.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Semangat Sultan Daeng Radja untuk membebaskan bangsanya dari penjajahan, membuat dia secara diam-diam mengikuti kongres pemuda Indonesia 28 Oktober 1928, yang dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Sepulang mengikuti kongres ini, tekad Sultan Daeng Radja semakin berkobar untuk mengusir kolonial Belanda dari Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, Andi Sultan Daeng Radja diutus sebagai wakil Sulsel mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta. PPKI adalah badan yang bekerja mempersiapkan kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Usai mengikuti rapat PPKI, Sultan Daeng Radja, langsung pulang ke Bulukumba untuk memberi penjelasan kepada rakyatnya mengenai hasil rapat PPKI dan menyusun rencana dalam rangka menindaklanjuti persitiwa bersejarah kemerdekaan RI. Kabar kemerdekaan RI yang disampaikan Sultan Daeng Radja, disambut rasa haru dan gembira oleh seluruh rakyat Bulukumba.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Akhir Agustus 1945, Sultan Daeng Radja mengusulkan pembentukan organisasi Persatuan Pergerakan Nasional Indonesia (PPNI). Organisasi ini, dipimpin Andi Panamun dan Abdul Karim. PPNI dibentuk sebagai wadah menghimpun pemuda dalam rangka mengamankan dan membela Negara Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Beberapa hari setelah kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, tentara sekutu mendarat di Indonesia termasuk di Bulukumba. Kehadiran tentara sekutu, diboncengi tentara Belanda lengkap dengan pemerintahan sipil yang disebut Nederlands Indisch Civil Administration (NICA). Kehadiran NICA sama halnya kehadiran tentara Jepang, ingin menjajah Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Sepak terjang Andi Sultan Daeng Radja sebelum kemerdekaan RI dan sesudah kemerdekaan dalam memperjuangkan kemerdekaan RI, ternyata membuat khawatir NICA. Apalagi, Sultan Daeng Radja menyatakan tidak bersedia bekerjasama dengan NICA. Tanggal 2 Desember 1945 NICA menangkap Andi Sultan Daeng Radja di kediamannya, Kampung Kasuara, Gantarang.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Andi Sultan Daeng Radja kemudian dibawa ke Makassar untuk ditahan. Pemerintah kolonial berharap, penangkapan Sultan Daeng Radja akan mematikan perlawanan rakyat Bulukumba. Tetapi yang terjadi malah sebaliknya. Penangkapan beliau semakin membangkitkan perlawanan rakyat Bulukumba terhadap NICA.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Para pejuang Bulukumba, kemudian membentuk organisasi perlawanan bersenjata yang dinamakan Laskar Pemberontak Bulukumba Angkatan Rakyat (PBAR) yang dipimpin Andi Syamsuddin. Dalam organisasi PBAR, Andi Sultan Daeng Radja didudukkan sebagai Bapak Agung. Meski dipenjara, seluruh kegiatan PBAR dipantau oleh Sultan Daeng Radja. Melalui keluarga yang menjenguknya, Sultan Daeng Radja memberi perintah kepada Laskar PBAR.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Setelah lima tahun di penjara di Makassar, pada tanggal 17 Maret 1949, pengadilan kolonial kemudian mengadili dan memvonis Sultan Daeng Radja dengan hukuman pengasingan ke Menado, Sulawesi Utara hingga 8 Januari 1950.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Perjuangan Andi Sultan Daeng Radja dalam melawan penjajahan di Indonesia, akhirnya mendapat penghargaan tinggi dari Pemerintah Indonesia. Berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 085/TK/Tahun 2006 tertanggal 3 Nopember 2006, Presiden SBY menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional dan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana kepada Andi Sultan Daeng Radja, di Istana Negara pada tanggal 9 November 2006.</div><div id="ox_0ac915cca7d10703097b75e6feff9177" style="display: inline;"><embed allowscriptaccess="always" flashvars="clickTARGET=_blank&clickTAG=http%3A%2F%2Fads.okezone.com%2Fopenx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Foaparams%3D2__bannerid%3D1438__zoneid%3D212__cb%3D5386a8fde6__oadest%3Dhttp%253A%252F%252Fclient.okezone.com%252Fhero%252Fcatalog%252Fbrand%252Fgiant" height="65" id="Advertisement" name="Advertisement" quality="high" src="http://ad.okezone.com/ox/d3b69d2141f779e78f5f2fd5e1fd8d90.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="368" wmode="transparent"></embed></div><script type="text/javascript">
</script>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-5443777549889406532010-11-07T15:55:00.000+07:002010-11-07T16:55:01.771+07:00Peter F Gontha<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNZ3ZJd_ORI/AAAAAAAAAC8/JuTBJsfGFRo/s1600/175px-Peter_F_Gontha.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://2.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNZ3ZJd_ORI/AAAAAAAAAC8/JuTBJsfGFRo/s400/175px-Peter_F_Gontha.jpg" width="281" /></a></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.kwartetwo.blogspot.com/" target="_top"><img alt="Image by Kwartetwo" border="0" src="http://img89.imageshack.us/img89/4629/postimage.png" title="Image by Kwartetwo" /></a></div><div style="text-align: justify;">Putra pasangan V Willem Gontha dan Alice ini memulai kariernya dari bawah. Ia pernah bekerja sebagai awak kapal pesiar Holland-American Line yang berpusat di Belanda dan rutenya trans-Atlantik, mendapat beasiswa belajar akunting di Praehap Institute Belanda dari Shell, lalu meniti karier di Citibank New York dan akhirnya menjadi Vice President American Express Bank untuk Asia. </div><div style="text-align: justify;">Selama kuliah, untuk tetap bisa hidup dia bekerja sebagai sopir taksi, pelayan restoran, kelasi, hingga menjadi pembersih karat kapal. Sampai akhirnya sekarang ini telah banyak perusahaan yang didirikannya antara lain Plaza Indonesia Realty (The Grand Hyatt Jakarta), Bali Intercontinental Resort, Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), Surya Citra Televisi (SCTV), PT Chandra Asri Indonesia, PT Tri Polyta Indonesia, serta Indovision.</div><div> </div><div style="text-align: justify;">Peter F. Gontha mulai menjadi selebriti setelah penampilannya sebagai 'bos' di acara <i>reality show</i> The Apprentice Indonesia. Berkat acara itu pula melekat julukan sebagai ”Donald Trump Indonesia”, mengikuti nama multijutawan Donald Trump sebagai pembuat versi asli ”The Apprentice”. Peter F Gontha didaulat untuk menjadi CEO dalam The Apprentice Indonesia, karena dia dianggap sosok seorang <i>businessman</i> yang mempunyai kredibilitas tinggi dan mempunyai gaya hidup yang sesuai dengan kesuksesan yang telah diraihnya. Julukan itu merupakan julukan kedua buat Peter F. Gontha setelah pada pertengahan 1990-an lalu ia mendapat sebutan ”Rupert Murdoch Muda Indonesia” karena kiprahnya yang malang melintang di bisnis media di Indonesia saat itu.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Bos QTV ini juga terkenal di dunia hiburan Indonesia karena kiprahnya di musik jazz dengan menggagas gelaran pentas musik terbesar di Indonesia, Jakarta International Java Jazz Festival (Java Jazz). Jazz sudah diakrabi Peter sejak berusia delapan tahun. Ayah kandungnya, Wim Gontha, adalah pendiri dan pemimpin big band di perusahaan minyak Shell di Surabaya. Anggota band BPM Shell tersebut antara lain Bubi Chen, Jack Lesmana, dan Maryono, perintis dan mahaguru jazz Indonesia.</div><div id="ox_0ac915cca7d10703097b75e6feff9177" style="display: inline;"><embed allowscriptaccess="always" flashvars="clickTARGET=_blank&clickTAG=http%3A%2F%2Fads.okezone.com%2Fopenx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Foaparams%3D2__bannerid%3D1438__zoneid%3D212__cb%3D5386a8fde6__oadest%3Dhttp%253A%252F%252Fclient.okezone.com%252Fhero%252Fcatalog%252Fbrand%252Fgiant" height="65" id="Advertisement" name="Advertisement" quality="high" src="http://ad.okezone.com/ox/d3b69d2141f779e78f5f2fd5e1fd8d90.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="368" wmode="transparent"></embed></div><script type="text/javascript">
</script>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-46415590711811944422010-11-07T15:53:00.000+07:002010-11-07T15:53:29.280+07:00Andi Mappanyukki<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNZpAW43LqI/AAAAAAAAACo/FVo7Wo4TVHk/s1600/asd.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="324" src="http://3.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNZpAW43LqI/AAAAAAAAACo/FVo7Wo4TVHk/s400/asd.jpg" width="400" /></a></div><a href="http://www.kwartetwo.blogspot.com/" target="_top"><img alt="Image by Kwartetwo" border="0" src="http://img89.imageshack.us/img89/4629/postimage.png" title="Image by Kwartetwo" /></a> : <br />
<div style="text-align: justify;"><b>Andi Mappanyukki</b> (lahir 1885-meninggal 1967) adalah salah tokoh pejuang dari Sulawesi Selatan. Ia adalah Putra dari Raja Gowa ke XXXIV yaitu I'Makkulau Daeng Serang Karaengta Lembang Parang Sultan Husain Tu Ilang ri Bundu’na (Somba Ilang) dan I Cella We'tenripadang Arung Alita, putri tertua dari La Parenrengi Paduka Sri Sultan Ahmad, Arumpone Bone. Andi Mappanyukki mempunyai seorang istri yaitu I Mane'ne Karaengta Ballasari. Ia juga mempunyai beberapa anak antara lain</div><div> </div><ul style="text-align: justify;"><li>Andi Bau Tenri Padang Opu Datu (P) Istri dari Andi Djemma Datu Luwu</li>
<li>Andi Bau Datu Cella Bone (P)</li>
<li>Andi Bau Tenri Datu Bau (p)</li>
<li>Andi Bau Parenrengi Datu Lolo (L)</li>
<li>Andi Bau To'Appo Datu Appo (L)</li>
<li>Andi Bau Datu Sawa (L).</li>
</ul><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Biografi"></span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Beliau sejak berusia 20 tahun sudah mengangkat senjata untuk berperang mengusir kolonial Belanda, perang yang dilakoni dimasa muda itu takala mempertahankan pos pertahanan kerajaan Gowa di daerah Gunung Sari.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pada tahun 1931 atas usulan dewan adat beliau diangkat menjadi Raja Bone ke- XXXII dengan gelar Sultan Ibrahim, sehingga beliau bernama lengkap Andi Mappanyukki Sultan Ibrahim. Karena menolak bersekutu dengan Belanda, Beliau pun “di turunkan” dari sebagai raja Bone oleh kekuatan dan kekuasaan Belanda, kemudian di asingkan bersama "Istri permaisurinya I' Mane'ne Karaengta Ballasari" dan Putra Putrinya selama 3,5 tahun di Rantepao, Tana Toraja.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Andi Pangerang Petta Rani yang lahir dari Istrinya yang bernama I Batasi Daeng Taco dan dari Istrinya yang bernama Besse Bulo lahirlah Putranya yaitu Andi Abdullah Bau Massepe yang dikenal juga sebagai pejuang kemerdekaan dan mendapat gelar Pahlawan Nasional. Adapun Putrinya yang dilahirkan dari Istri Permaisurinya I Mane'ne Karaengta Balla Sari Bernama Andi Bau Tenri Padang Opu Datu ikut berjuang bersama suaminya Andi Jemma Datu Luwu (Raja Luwu) yang berasal dari Sulawesi Selatan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Beliau Mangkat pada tanggal 18 April 1967 di Jongaya (Jl. Kumala no.160 Makassar dan masih terjaga dan terawat sampai sekarang sebagai Rumah Ex. Raja Bone Andi Mappanyukki), dimana daerah beliau juga dilahirkan. Makamnya tidak diletakkan di pemakaman raja-raja Gowa atau Bone lazimnya, tetapi oleh masyarakat dan pemerintah Republik Indonesia Makamnya di letakkan di Taman makam Pahlawan Panaikang Makassar (Ujung Pandang) dengan upacara kenegaraan.</div><div id="ox_0ac915cca7d10703097b75e6feff9177" style="display: inline;"><embed allowscriptaccess="always" flashvars="clickTARGET=_blank&clickTAG=http%3A%2F%2Fads.okezone.com%2Fopenx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Foaparams%3D2__bannerid%3D1438__zoneid%3D212__cb%3D5386a8fde6__oadest%3Dhttp%253A%252F%252Fclient.okezone.com%252Fhero%252Fcatalog%252Fbrand%252Fgiant" height="65" id="Advertisement" name="Advertisement" quality="high" src="http://ad.okezone.com/ox/d3b69d2141f779e78f5f2fd5e1fd8d90.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="368" wmode="transparent"></embed></div><script type="text/javascript">
</script>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-52387427114914497622010-11-07T15:49:00.000+07:002010-11-07T15:49:12.101+07:00Andi Djemma<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_-eOfg_kMeQ4/Rtr-c59VsGI/AAAAAAAAACI/sH_qhgwoor4/s1600/Andi+Jemma.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://1.bp.blogspot.com/_-eOfg_kMeQ4/Rtr-c59VsGI/AAAAAAAAACI/sH_qhgwoor4/s400/Andi+Jemma.JPG" width="265" /></a></div><a href="http://www.kwartetwo.blogspot.com/" target="_top"><img alt="Image by Kwartetwo" border="0" src="http://img89.imageshack.us/img89/4629/postimage.png" title="Image by Kwartetwo" /></a> :<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Andi Djemma</b> (lahir di Palopo, Sulawesi Selatan, 15 Januari 1901 – meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, 23 Februari 1965 pada umur 64 tahun) adalah Raja (Datu) Luwu seorang tokoh Indonesia dan dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Republik Indonesia tanggal 8 November 2002.</div><div> </div><div style="text-align: justify;">Wilayah kekuasaannya kemudian menjadi daerah setingkat kabupaten setelah beberapa wilayahnya memisahkan diri menjadi beberapa kabupaten, Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Utara, Kota Palopo, Kabupaten Luwu Timur dan Tana Toraja, semuanya masih di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Sedangkan Kolaka menjadi sebuah kabupaten di Sulawesi Tenggara dan Poso di Sulawesi Tengah.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Menjelang kemerdekaan Indonesia pada 15 Agustus 1945, Djemma bahkan memimpin 'Gerakan Soekarno Muda' dan memimpin Perlawanan Semesta Rakyat Luwu pada 23 Januari 1946. Tanggal itu sekarang diperingati sebagai Hari Perlawanan Rakyat Semesta.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pada 5 Oktober 1945, Djemma sempat mengultimatum pihak Sekutu agar segera melucuti tentaranya dan kembali ke tangsinya di Palopo. Ultimatum itu dibalas Gubernur Jenderal Belanda, Van Mook, dengan ultimatum juga. Andi Djemma yang mempunyai lima putera itu baru tertangkap Belanda pada 3 Juli 1946 dan diasingkan ke Ternate. Ia akhirnya meninggal di Makassar pada 23 Februari 1965.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div id="ox_0ac915cca7d10703097b75e6feff9177" style="display: inline;"><embed allowscriptaccess="always" flashvars="clickTARGET=_blank&clickTAG=http%3A%2F%2Fads.okezone.com%2Fopenx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Foaparams%3D2__bannerid%3D1438__zoneid%3D212__cb%3D5386a8fde6__oadest%3Dhttp%253A%252F%252Fclient.okezone.com%252Fhero%252Fcatalog%252Fbrand%252Fgiant" height="65" id="Advertisement" name="Advertisement" quality="high" src="http://ad.okezone.com/ox/d3b69d2141f779e78f5f2fd5e1fd8d90.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="368" wmode="transparent"></embed></div><script type="text/javascript">
</script>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-53579432938481943442010-11-07T15:42:00.000+07:002010-11-07T15:42:59.686+07:00Andi Abdullah Bau Massepe<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNZmheg9dDI/AAAAAAAAACk/gUlpKH9nDOU/s1600/41582_141177215896954_9700_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://1.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNZmheg9dDI/AAAAAAAAACk/gUlpKH9nDOU/s400/41582_141177215896954_9700_n.jpg" width="377" /></a></div><a href="http://www.kwartetwo.blogspot.com/" target="_top"><img alt="Image by Kwartetwo" border="0" src="http://img89.imageshack.us/img89/4629/postimage.png" title="Image by Kwartetwo" /></a> :<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Andi Abdullah Bau Massepe</b> yang terlahir pada tahun 1929 adalah pejuang heroik dari daerah Sulawesi Selatan. Ia merupakan Panglima pertama TRI Divisi Hasanuddin dengan pangkat Letnan Jendral. Ia dianugerahi gelar Pahlawan nasional Indonesia oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 November 2005 dalam kaitan peringatan Hari Pahlawan 10 November 2005</div><div> </div><table class="toc" id="toc" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr> <td><br />
</td></tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Andi Abdullah Bau Massepe adalah putra dari Andi Mappanyukki (salah satu pahlawan Nasional dari Sulawesi Selatan) dan ibunya Besse Bulo (putri Raja Sidenreng) di daerah Massepe, Kabupaten Sidenreng Rappang. (Massepe dahulunya merupakan salah satu pusat kerajan Addatuang (kerajaan) Sidenreng.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Beliau adalah pewaris tahta dari dua kerajaan besar di Sulawesi Selatan yaitu Kerajaan Bone dan Gowa. Ia juga merupakan pewaris tahta dari lima kerajaan di sebelah barat Danau Sidenreng yaitu Suppa, Allita, Sidenreng Rappang dan Sawito.</div><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Keturunan_raja"></span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Perkawinan"></span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Semasa hidupnya Bau Massepe tiga kali beristri.</div><div style="text-align: justify;"> </div><ul style="text-align: justify;"><li>Istri yang pertama bernama Andi Maccaya melahirkan putri bernama Andi Habibah,</li>
<li>Istri yang kedua bernama Linge Daeng Singara melahirkan <ul><li>seorang putra yang bernama Andi Ibrahim dan</li>
<li>seorang putri bernama Bau te’ne.</li>
</ul></li>
<li>Pada tahun 1933 menikah dengan Andi Soji Petta Kanje’ne yang kemudian dianugerahi putra-putri yang masing-masing bernama: <ul><li>Bau Kuneng,</li>
<li>Bau Amessangeng,</li>
<li>Bau Dala Uleng dan</li>
<li>Bau Fatimah.</li>
</ul></li>
</ul><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Pendidikan"></span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Semasa hidupnya pernah mengecap pendidikan formal pada Sekolah Rakyat selama 1 tahun (1924), HIS (Hollands Inslander School (selesai 1932)</div><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Karier_keorganisasian"></span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Jabatan/Keorganisasian yang pernah dilakoni oleh Beliau anatara lain; Datu Suppa tahun 1940, Bunken Kanrekan Pare-Pare, Ketua Organisasi SUDARA Pare-Pare, Ketua Pusat Keselamatan Rakyat Penasehat Pemuda/Pandu Nasional Indonesia, Ketua Umum BPRI (Badan Penunjang Republik Indonesia), Kordinator perjuangan bersenjata bagi pemuda didaerah sekitar Pare-Pare</div><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Kematian"></span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Andi Abdullah Bau Massepe wafat ditembak oleh pasukan Westeling pada tanggal 2 Februari 1947 setelah ditahan selama 160 hari. Wafat 10 hari sesudah konferensi Pacekke (tanggal 20 Januari 1947). Makam beliau dapat ditemukan di Taman Makam Pahlawan kota Pare-Pare (110 kilometer utara Kota Makassar).</div><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Pejuang_yang_teguh"></span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Beliau diakui sebagai pejuang yang teguh pendirian dan berani berkorban demi tegaknya NKRI. Hal ini diakui oleh Westerling yang disampaikan kepada istrinya, A. Soji Petta Kanjenne, dia berkata; “<i>suamimu adalah jantan dan laki-laki pemberani. Ia bertanggung jawab atas semua tindakannya, tidak mau mengorbankan orang lain demi kepentingan sendiri, sikap jantan ini sangat saya hormati.</i>”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div id="ox_0ac915cca7d10703097b75e6feff9177" style="display: inline;"><embed allowscriptaccess="always" flashvars="clickTARGET=_blank&clickTAG=http%3A%2F%2Fads.okezone.com%2Fopenx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Foaparams%3D2__bannerid%3D1438__zoneid%3D212__cb%3D5386a8fde6__oadest%3Dhttp%253A%252F%252Fclient.okezone.com%252Fhero%252Fcatalog%252Fbrand%252Fgiant" height="65" id="Advertisement" name="Advertisement" quality="high" src="http://ad.okezone.com/ox/d3b69d2141f779e78f5f2fd5e1fd8d90.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="368" wmode="transparent"></embed></div><script type="text/javascript">
</script>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-23033497134630430582010-11-07T15:35:00.000+07:002010-11-07T15:35:08.301+07:00Amir Hamzah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNZksfVBLiI/AAAAAAAAACg/JVvDi_Y-Su4/s1600/Amir_hamzah_duke_of_langkat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://3.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNZksfVBLiI/AAAAAAAAACg/JVvDi_Y-Su4/s400/Amir_hamzah_duke_of_langkat.jpg" width="264" /></a></div><a href="http://www.kwartetwo.blogspot.com/" target="_top"><img alt="Image by Kwartetwo" border="0" src="http://img89.imageshack.us/img89/4629/postimage.png" title="Image by Kwartetwo" /></a> :<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Tengku Amir Hamzah</b> yang bernama lengkap <b>Tengku Amir Hamzah Pangeran Indera Putera</b> (lahir di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Timur, 28 Februari 1911 – meninggal di Kuala Begumit, 20 Maret 1946 pada umur 35 tahun) adalah seorang sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru. Ia lahir dalam lingkungan keluarga bangsawan Melayu (Kesultanan Langkat) dan banyak berkecimpung dalam alam sastra dan kebudayaan Melayu.</div><div> </div><div style="text-align: justify;">Amir Hamzah bersekolah menengah dan tinggal di Pulau Jawa pada saat pergerakan kemerdekaan dan rasa kebangsaan Indonesia bangkit. Pada masa ini ia memperkaya dirinya dengan kebudayaan modern, kebudayaan Jawa, dan kebudayaan Asia yang lain.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dalam kumpulan sajak <i>Buah Rindu</i> (1941) yang ditulis antara tahun 1928 dan tahun 1935 terlihat jelas perubahan perlahan saat lirik pantun dan syair Melayu menjadi sajak yang lebih modern. Bersama dengan Sutan Takdir Alisjahbana dan Armijn Pane ia mendirikan majalah <i>Pujangga Baru</i> (1933), yang kemudian oleh H.B. Jassin dianggap sebagai tonggak berdirinya angkatan sastrawan Pujangga Baru. Kumpulan puisi karyanya yang lain, Nyanyi Sunyi (1937), juga menjadi bahan rujukan klasik kesusastraan Indonesia. Ia pun melahirkan karya-karya terjemahan, seperti <i>Setanggi Timur</i> (1939), <i>Bagawat Gita</i> (1933), dan <i>Syirul Asyar</i> (tt.).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Amir Hamzah tidak hanya menjadi penyair besar pada zaman Pujangga Baru, tetapi juga menjadi penyair yang diakui kemampuannya dalam bahasa Melayu-Indonesia hingga sekarang. Di tangannya Bahasa Melayu mendapat suara dan lagu yang unik yang terus dihargai hingga zaman sekarang.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Amir Hamzah terbunuh dalam Revolusi Sosial Sumatera Timur yang melanda pesisir Sumatra bagian timur di awal-awal tahun Indonesia merdeka. Ia wafat di Kuala Begumit dan dimakamkan di pemakaman Mesjid Azizi, Tanjung Pura, Langkat. Ia diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div id="ox_0ac915cca7d10703097b75e6feff9177" style="display: inline;"><embed allowscriptaccess="always" flashvars="clickTARGET=_blank&clickTAG=http%3A%2F%2Fads.okezone.com%2Fopenx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Foaparams%3D2__bannerid%3D1438__zoneid%3D212__cb%3D5386a8fde6__oadest%3Dhttp%253A%252F%252Fclient.okezone.com%252Fhero%252Fcatalog%252Fbrand%252Fgiant" height="65" id="Advertisement" name="Advertisement" quality="high" src="http://ad.okezone.com/ox/d3b69d2141f779e78f5f2fd5e1fd8d90.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="368" wmode="transparent"></embed></div><script type="text/javascript">
</script>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-55799432641599844202010-11-07T15:33:00.000+07:002010-11-07T15:33:22.848+07:00Ali Haji bin Raja Haji Ahmad<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:R_Ali_Haji.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" class="thumbimage" height="300" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/f/fd/R_Ali_Haji.jpg/220px-R_Ali_Haji.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kompleks makam keluarga Haji Ahmad di Pulau Penyengat, Kota Tanjung Pinang</td></tr>
</tbody></table><a href="http://www.kwartetwo.blogspot.com/" target="_top"><img alt="Image by Kwartetwo" border="0" src="http://img89.imageshack.us/img89/4629/postimage.png" title="Image by Kwartetwo" /></a> :<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad</b> (Pulau Penyengat, Kepulauan Riau, <i>ca.</i> 1808- Riau, <i>ca.</i> 1873) adalah ulama, sejarawan, pujangga, dan terutama pencatat pertama dasar-dasar tata bahasa Melayu lewat buku <i>Pedoman Bahasa</i>; buku yang menjadi standar bahasa Melayu. Bahasa Melayu standar itulah yang dalam Kongres Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 ditetapkan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia. Ia merupakan keturunan kedua (cucu) dari Raja Haji Fisabilillah, Yang Dipertuan IV dari Kesultanan Lingga-Riau dan juga merupakan bangsawan Bugis.</div><div> </div><div class="thumb tright" style="text-align: justify;"> <div class="thumbinner" style="width: 222px;"> <div class="thumbcaption"> <div class="magnify"></div><br />
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tanjung_Pinang" title="Kota Tanjung Pinang"></a></div></div></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Karya monumentalnya, <i>Gurindam Dua Belas</i> (1847), menjadi pembaru arus sastra pada zamannya. Bukunya berjudul <i>Kitab Pengetahuan Bahasa, yaitu Kamus Loghat Melayu-Johor-Pahang-Riau-Lingga penggal yang pertama</i> merupakan kamus ekabahasa pertama di Nusantara. Ia juga menulis <i>Syair Siti Shianah</i>, <i>Syair Suluh Pegawai</i>, <i>Syair Hukum Nikah</i>, dan <i>Syair Sultan Abdul Muluk</i>. Raja Ali Haji juga patut diangkat jasanya dalam penulisan sejarah Melayu. Buku berjudul <i>Tuhfat al-Nafis</i> ("Bingkisan Berharga" tentang sejarah Melayu), walaupun dari segi penulisan sejarah sangat lemah karena tidak mencantumkan sumber dan tahunnya, dapat dibilang menggambarkan peristiwa-peristiwa secara lengkap. Meskipun sebagian pihak berpendapat <i>Tuhfat</i> dikarang terlebih dahulu oleh ayahnya yang juga sastrawan, Raja Ahmad. Raji Ali Haji hanya meneruskan apa yang telah dimulai ayahnya. Dalam bidang ketatanegaraan dan hukum, Raja Ali Haji pun menulis <i>Mukaddimah fi Intizam</i> (hukum dan politik). Ia juga aktif sebagai penasihat kerajaan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Ia ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai pahlawan nasional pada 5 November tahun 2004.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div id="ox_0ac915cca7d10703097b75e6feff9177" style="display: inline;"><embed allowscriptaccess="always" flashvars="clickTARGET=_blank&clickTAG=http%3A%2F%2Fads.okezone.com%2Fopenx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Foaparams%3D2__bannerid%3D1438__zoneid%3D212__cb%3D5386a8fde6__oadest%3Dhttp%253A%252F%252Fclient.okezone.com%252Fhero%252Fcatalog%252Fbrand%252Fgiant" height="65" id="Advertisement" name="Advertisement" quality="high" src="http://ad.okezone.com/ox/d3b69d2141f779e78f5f2fd5e1fd8d90.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="368" wmode="transparent"></embed></div><script type="text/javascript">
</script>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-53584405950491957752010-11-07T15:18:00.000+07:002010-11-07T16:18:11.663+07:00Abdoel Halim<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNZuvrtohQI/AAAAAAAAAC4/-zzIB9QWMSk/s1600/176px-A_halim.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://4.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNZuvrtohQI/AAAAAAAAAC4/-zzIB9QWMSk/s400/176px-A_halim.jpg" width="281" /></a></div><a href="http://www.kwartetwo.blogspot.com/" target="_top"><img alt="Image by Kwartetwo" border="0" src="http://img89.imageshack.us/img89/4629/postimage.png" title="Image by Kwartetwo" /></a> :<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Abdul Halim</b> (ejaan lama: <b>Abdoel Halim</b>) (lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 27 Desember 1911 – meninggal di Jakarta, 4 Juli 1987 pada umur 75 tahun) adalah Perdana Menteri Indonesia pada Kabinet Halim (1949) yang memerintah ketika Republik Indonesia merupakan bagian dari Republik Indonesia Serikat dengan Acting Presiden RI Mr. Assaat. Dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden no /TK/2008 (6 November 2008)</div><div> </div><table class="toc" id="toc" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr> <td></td> </tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Latar_belakang_dan_pendidikan"></span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Abdul Halim lahir dari ayah yang bernama Achmad St. Mangkoeto dan ibu yang bernama H. Darama. Ia mengecap pendidikan di HIS, MULO dan AMS B di Jakarta, dan merupakan lulusan GHS (Geneeskundige Hooge School - didirikan tahun 1924 - atau Sekolah Kedokteran, sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) di Jakarta.</div><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Masa_perjuangan_1945-1949"></span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Sejak Proklamasi 1945 beliau duduk sebagai Wakil Ketua BP-KNIP bersama Mr. Assaat yang menjabat Ketua BP-KNIP. Seperti diketahui, Badan Pekerja (BP) yang beranggauta 28 orang adalah badan pelaksana yang melakukan pekerjaan sehari-hari dari Komite Nasional Indonesia Pusat yang beranggautakan 137 orang.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pada masa revolusi fisik 1945-1949 beliau tidak pernah praktek dokter, selain sebagai politisi dan mempunyai hobi memelihara mobil kesayangannya, sehingga oleh kawan-kawannya dijuluki sebagai <i>dokter mobil</i> alias sebagai <i>montir mobil</i> kesayangannya.</div><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Masa_RI_dan_setelah_RIS_1950"></span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pada Masa RI beliau dipercaya menjabat sebagai Perdana Menteri di mana Mr. Assaat sebagai Acting Presiden. Kemudian setelah RIS beliau duduk dalam Kabinat Natsir. Setelah melepaskan jabatan sebagai menteri pertahanan (ad interim) di Kabinet Natsir, Abdul Halim kembali menekuni bidangnya sebagai dokter dan pernah menjabat sebagai direktur Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Abdul Halim terakhir menjabat sebagai Inspektur Jenderal RSCM dan meninggal di Jakarta.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div id="ox_0ac915cca7d10703097b75e6feff9177" style="display: inline;"><embed allowscriptaccess="always" flashvars="clickTARGET=_blank&clickTAG=http%3A%2F%2Fads.okezone.com%2Fopenx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Foaparams%3D2__bannerid%3D1438__zoneid%3D212__cb%3D5386a8fde6__oadest%3Dhttp%253A%252F%252Fclient.okezone.com%252Fhero%252Fcatalog%252Fbrand%252Fgiant" height="65" id="Advertisement" name="Advertisement" quality="high" src="http://ad.okezone.com/ox/d3b69d2141f779e78f5f2fd5e1fd8d90.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="368" wmode="transparent"></embed></div><script type="text/javascript">
</script>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-37646924188848566482010-11-07T15:14:00.000+07:002010-11-07T16:14:26.195+07:00Ario Soerjo<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNZt3Tq8ogI/AAAAAAAAAC0/C6uP4rQf5zg/s1600/200px-RT-Soerjo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://1.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNZt3Tq8ogI/AAAAAAAAAC0/C6uP4rQf5zg/s400/200px-RT-Soerjo.jpg" width="390" /></a></div><a href="http://www.kwartetwo.blogspot.com/" target="_top"><img alt="Image by Kwartetwo" border="0" src="http://img89.imageshack.us/img89/4629/postimage.png" title="Image by Kwartetwo" /></a> :<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo</b> (biasa dikenal dengan nama <b>Gubernur Soerjo</b>); lahir di Magetan, Jawa Timur, 9 Juli 1895 – meninggal di Bago, Kedunggalar, Ngawi, Jawa Timur, 10 September 1948 pada umur 53 tahun) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia dan gubernur pertama Jawa Timur dari tahun 1945 hingga tahun 1948. Sebelumnya, ia menjabat Bupati di Kabupaten Magetan dari tahun 1938 hingga tahun 1943. Ia adalah menantu Raden Mas Arja Hadiwinoto. Setelah menjabat bupati Magetan, ia menjabat Su Cho Kan Bojonegoro pada tahun 1943.</div><div> </div><div style="text-align: justify;">RM Suryo membuat perjanjian gencatan senjata dengan komandan pasukan Inggris Brigadir Jendral Mallaby di Surabaya pada tanggal 26 Oktober 1945. Namun tetap saja meletus pertempuran tiga hari di Surabaya 28-30 Oktober yang membuat Inggris terdesak. Presiden Sukarno memutuskan datang ke Surabaya untuk mendamaikan kedua pihak.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Gencatan senjata yang disepakati tidak diketahui sepebuhnya oleh para pejuang pribumi. Tetap saja terjadi kontak senjata yang menewaskan Mallaby. Hal ini menyulut kemarahan pasukan Inggris. Komandan pasukan yang bernama Jenderal Mansergh mengultimatum rakyat Surabaya supaya menyerahkan semua senjata paling tanggal 9 November 1945, atau keesokan harinya Surabaya akan dihancurkan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Menanggapi ultimatum tersebut, Presiden Sukarno menyerahkan sepenuhnya keputusan di tangan pemerintah Jawa Timur, yaitu menolak atau menyerah. Gubernur Suryo dengan tegas berpidato di RRI bahwa <i>Arek-Arek Suroboyo akan melawan ultimatum Inggris sampai darah penghabisan</i>.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Maka meletuslah pertempuran besar antara rakyat Jawa Timur melawan Inggris di Surabaya yang dimulai tanggal 10 November 1945. Selama tiga minggu pertempuran terjadi di mana Surabaya akhirnya menjadi kota mati. Gubernur Suryo termasuk golongan yang terakhir meninggalkan Surabaya untuk kemudian membangun pemerintahan darurat di Mojokerto.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Tanggal 10 September 1948, mobil RM Suryo dicegat pemberontak anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) di di tengah hutan Peleng, Kedunggalar, Ngawi. Dua perwira polisi yang lewat dengan mobil ikut ditangkap. Ke 3 orang lalu ditelanjangi, diseret ke dalam hutan dan dibunuh. Mayat ke 3 orang ditemukan keesokan harinya oleh seorang pencari kayu bakar.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">R. M. T. Soerjo dimakamkan di makam Sasono Mulyo, Sawahan, Kabupaten Magetan. Sebuah monumen yang dibangun untuk mengenang jasa-jasanya terletak di Kecamatan Kedunggalar kabupaten Ngawi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div id="ox_0ac915cca7d10703097b75e6feff9177" style="display: inline;"><embed allowscriptaccess="always" flashvars="clickTARGET=_blank&clickTAG=http%3A%2F%2Fads.okezone.com%2Fopenx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Foaparams%3D2__bannerid%3D1438__zoneid%3D212__cb%3D5386a8fde6__oadest%3Dhttp%253A%252F%252Fclient.okezone.com%252Fhero%252Fcatalog%252Fbrand%252Fgiant" height="65" id="Advertisement" name="Advertisement" quality="high" src="http://ad.okezone.com/ox/d3b69d2141f779e78f5f2fd5e1fd8d90.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="368" wmode="transparent"></embed></div><script type="text/javascript">
</script>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-79454259484759041182010-11-07T15:12:00.000+07:002010-11-07T15:12:28.799+07:00Albertus Soegijapranata<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNZfWudJYBI/AAAAAAAAACc/dPiQ7v6saxU/s1600/225px-Albertus_soegijapranata.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://4.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNZfWudJYBI/AAAAAAAAACc/dPiQ7v6saxU/s400/225px-Albertus_soegijapranata.jpg" width="284" /></a></div><a href="http://www.kwartetwo.blogspot.com/" target="_top"><img alt="Image by Kwartetwo" border="0" src="http://img89.imageshack.us/img89/4629/postimage.png" title="Image by Kwartetwo" /></a> :<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ</b> (lahir di Soerakarta, Jawa Tengah, 25 November 1896 – meninggal di Steyl, Venlo, Belanda, 22 Juli 1963 pada umur 66 tahun, namanya dieja <b>Sugiyopranoto</b>) adalah Vikaris Apostolik Semarang, yang kemudian menjadi Uskup Agung Semarang. Ia juga merupakan Uskup pribumi Indonesia pertama. Sebagai seorang Pahlawan Nasional RI, berdasarkan SK Presiden RI no 152 tahun 1963 tertanggal 26 Juli 1963, beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Giritunggal, Semarang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Nama kecilnya adalah Soegija. Soegija lahir di sebuah keluarga Kejawen yang merupakan abdi dalem keraton Kasunanan Surakarta.</div><div> </div><div style="text-align: justify;">Belajar di Kolese Xaverius yang didirikan oleh Pastor Franciscus Georgius Josephus van Lith, SJ. Sekolah ini pindahan dari sekolah dari Lampersari dari Semarang. Ketika bersekolah, Soegijapranata dibaptis di Muntilan oleh Pastor Meltens, SJ dengan mengambil nama permandian Albertus Magnus. Dari didikan yang didapat di sinilah kemudian ia berhasrat untuk menjadi imam, kemudian ia dikirim ke Belanda belajar di Gymnasium, yang diasuh oleh Ordo Salib Suci/ Ordo Sanctae Crucis (OSC) di Uden, Belanda Utara, di sana ia belajar bahasa Latin dan Yunani. Rute perjalanan ke Belanda mulai dari Tanjung Priok - Muntok - Belawan - Sabang - Singapore - Colombo - Terusan Suez dan terus ke Amsterdam.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Kemudian masuk Novisiat SJ di Mariendaal, Grave. Di sini ia bertemu dengan Pastor Willekens, SJ, yang kelak menjadi Vikaris Apostolik Batavia. Pada 22 September 1922 Soegija mengucapkan kaul prasetia yang pertama.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">1923-1926 Belajar Filsafat di Kolese Berchman, Oudenbosch.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">1926-1928 Kembali ke Muntilan mengajar di Kolese Xaverius Muntilan. Pada Agustus 1928 Soegija kembali ke Belanda belajar Teologi di Maastrich.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pada tanggal 15 Agustus 1931 menerima Sakramen Imamat, ditahbiskan oleh Mgr. Schrijnen, Uskup Roermond di kota Maastrich. Namanya ditambah Pranata sehingga menjadi Soegijapranata.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Tahun 1933 Soegijapranata kembali ke Indonesia dan mulai bekerja di Paroki Kidulloji, Yogyakarta, selama satu tahun sebagai pastor pembantu.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Tahun 1934 ia dipindahkan ke Paroki Bintaran sampai tahun 1940.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pada 1 Agustus 1940, Mgr. Willekens, SJ, Vikaris Apostolik Batavia, menerima telegram dari Roma yang berbunyi: "<i>from propaganda fide Semarang erected Vicaris stop, Albert Soegijapranata, SJ appointed Vicar Apostolic titular Bishop danaba stop you may concecrete without bulls</i>" ditanda tangani oleh Cardinal Montini (kelak menjadi Paus Pius XII). Soegijapranata menjawab: "<i>Thanks to his holiness begs benediction</i>".</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pada 6 November 1940 ia ditahbiskan sebagai Uskup pribumi Indonesia pertama untuk Vikaris Apostolik Semarang oleh Mgr. Willekens, SJ (Vikaris Apostolik Batavia), Mgr. AJE Albers, O.Carm (Vikaris Apostolik Malang) dan Mgr. HM Mekkelholt, SCJ (Vikaris Apostolik Palembang).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pada tahun 1943, bersama Mgr. Willekens, SJ menghadapi penguasa pendudukan pemerintah Jepang dan berhasil mengusahakan agar Rumah Sakit St. Carolus dapat berjalan terus.</div><div id="ox_0ac915cca7d10703097b75e6feff9177" style="display: inline;"><embed allowscriptaccess="always" flashvars="clickTARGET=_blank&clickTAG=http%3A%2F%2Fads.okezone.com%2Fopenx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Foaparams%3D2__bannerid%3D1438__zoneid%3D212__cb%3D5386a8fde6__oadest%3Dhttp%253A%252F%252Fclient.okezone.com%252Fhero%252Fcatalog%252Fbrand%252Fgiant" height="65" id="Advertisement" name="Advertisement" quality="high" src="http://ad.okezone.com/ox/d3b69d2141f779e78f5f2fd5e1fd8d90.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="368" wmode="transparent"></embed></div><script type="text/javascript">
</script>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-82052564400522423302010-11-07T15:10:00.000+07:002010-11-07T16:10:25.270+07:00Arie Frederik Lasut<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNZsdjeFTKI/AAAAAAAAACw/j43HRnPnOak/s1600/Arie_Frederik_Lasut.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://4.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNZsdjeFTKI/AAAAAAAAACw/j43HRnPnOak/s400/Arie_Frederik_Lasut.jpg" width="368" /></a></div><a href="http://www.kwartetwo.blogspot.com/" target="_top"><img alt="Image by Kwartetwo" border="0" src="http://img89.imageshack.us/img89/4629/postimage.png" title="Image by Kwartetwo" /></a> :<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Arie Frederik Lasut</b> (lahir di Kapataran, Lembean Timur, Minahasa, 6 Juli 1918 – meninggal di Pakem, Sleman, Yogyakarta, 7 Mei 1949 pada umur 30 tahun) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dan ahli pertambangan dan geologis. Dia terlibat dalam perang kemerdekaan Indonesia dan pengembangan sumber daya pertambangan dan geologis pada saat-saat permulaan negara Republik Indonesia. Lasut dilahirkan di desa Kapataran, yang sekarang berada di kabupaten Minahasa, propinsi Sulawesi Utara. Dia adalah putera tertua dari delapan anak dari Darius Lasut dan Ingkan Supit. Adiknya yang bernama Willy Lasut sempat menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Utara.</div><div> </div><table class="toc" id="toc" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr> <td></td> </tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Pendidikan"></span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Lasut mulai sekolah di Hollands Inlandsche School (HIS) di Tondano. Ia kemudian mendapat kesempatan untuk sekolah guru di Hollands Inlandsche Kweekschool (HIK) di Ambon karena keberhasilannya menjadi juara dalam kelasnya. Pada tahun 1933 Lasut lulus dari HIK Ambon dan termasuk salah satu siswa yang terpilih untuk melanjutkan sekolah ke HIK Bandung. Namun hanya setahun di Bandung, Lasut berkeputusan untuk tidak menjadi guru dan pindah ke Jakarta untuk mengikuti pelajaran di Algeme(e)ne Middelbare School (AMS). Pada tahun 1937 Lasut lulus dari AMS dan memulai sekolah kedokteran di Geneeskundige Hooge School yang sekarang adalah Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia. Lasut terpaksa harus berhenti dari sekolah ini karena kesulitan dana. Pada tahun 1938 Lasut mulai bekerja di Departement van Ekonomische Zaken (Departemen Urusan Ekonomi).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Setahun kemudian Lasut masuk Techniche Hoogeschool te Bandung (Sekolah Teknik Bandung) yang sekarang adalah Institut Teknologi Bandung. Tetapi studinya harus dihentikan lagi karena kesulitan dana. Ia kemudian mendaftar dan berhasil mendapat beasiswa dari Dienst van den Mijnbouw (Jawatan Pertambangan) untuk menjadi asisten geolog. Saat itu adalah saat bermulanya Perang Dunia II dan serangan-serangan pasukan Jepang yang akhirnya menuju ke Indonesia pada tahun 1942. Sewaktu di sekolah teknik di Bandung Lasut pernah mendapat latihan untuk menjadi Corps Reserve Officer untuk membantu Belanda melawan Jepang. Lasut turut serta dalam perang melawan Jepang di Ciater di Jawa Barat. Semasa pendudukan Jepang di Indonesia Lasut bekerja di Chorisitsu Chosayo (Jawatan Geologis) di Bandung. Ia bersama dengan R. Sunu Sumosusastro termasuk beberapa orang Indonesia yang diberi posisi dalam jawatan tersebut oleh Jepang.</div><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Perjuangan_kemerdekaan"></span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pada bulan September 1945, Presiden menginstruksikan untuk mengambilalih instansi-instansi pemerintahan dari Jepang. Lasut ikutserta dalam pengambilalihan jawatan geologis dari Jepang yang berhasil dilakukan secara damai. Jawatan itu kemudian dinamakan Jawatan Pertambangan dan Geologi. Kantor jawatan terpaksa harus dipindah beberapa kali untuk menghindari agresi Belanda setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kantor jawatan sempat pindah ke Tasikmalaya, Magelang, dan Yogyakarta dari tempat semulanya di Bandung. Sekolah pelatihan geologis juga dibuka selama kepemimpinan Lasut sebagai kepala jawatan saat itu.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Selain usahanya di jawatan, Lasut turut aktif dalam organisasi Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS) yang bertujuan untuk membela kemerdekaan Indonesia. Dia juga adalah anggota Komite Nasional Indonesia Pusat, awal mula dewan perwakilan di Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Lasut terus diincar oleh Belanda karena pengetahuannya tentang pertambangan dan geologi di Indonesia, tetapi ia tidak pernah mau bekerjasama dengan mereka. Pada pagi hari tanggal 7 Mei 1949, Lasut diambil oleh Belanda dari rumahnya dan dibawa ke Pakem, sekitar 7 kilometer di utara Yogyakarta. Di sana ia ditembak mati. Beberapa bulan kemudian jenazahnya dipindahkan ke pekuburan Kristen <i>Kintelan</i> di Yogyakarta di samping isterinya yang telah lebih dulu meninggal pada bulan Desember 1947. Upacara penguburan dihadiri oleh Mr. Assaat, pejabat presiden pada saat itu.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><b>Arie Frederik Lasut</b> mendapat penghargaan <i>Pahlawan Pembela Kemerdekaan</i> oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 20 Mei 1969.</div><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Kehidupan_keluarga"></span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Lasut menikah dengan Nieke Maramis pada tanggal 31 Desember 1941. Mereka dikaruniai satu anak perempuan, Winny Lasut.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div id="ox_0ac915cca7d10703097b75e6feff9177" style="display: inline;"><embed allowscriptaccess="always" flashvars="clickTARGET=_blank&clickTAG=http%3A%2F%2Fads.okezone.com%2Fopenx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Foaparams%3D2__bannerid%3D1438__zoneid%3D212__cb%3D5386a8fde6__oadest%3Dhttp%253A%252F%252Fclient.okezone.com%252Fhero%252Fcatalog%252Fbrand%252Fgiant" height="65" id="Advertisement" name="Advertisement" quality="high" src="http://ad.okezone.com/ox/d3b69d2141f779e78f5f2fd5e1fd8d90.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="368" wmode="transparent"></embed></div><script type="text/javascript">
</script>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-5042926503751411572010-11-04T09:25:00.000+07:002010-11-04T09:25:13.821+07:00Kyai Haji Ahmad Dahlan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNIYUU3TPFI/AAAAAAAAACY/S158Na7MO1g/s1600/Ahmad_dahlan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://2.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNIYUU3TPFI/AAAAAAAAACY/S158Na7MO1g/s400/Ahmad_dahlan.jpg" width="275" /></a></div><a href="http://www.kwartetwo.blogspot.com/" target="_top"><img alt="Image by Kwartetwo" border="0" src="http://img89.imageshack.us/img89/4629/postimage.png" title="Image by Kwartetwo" /></a> :<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Kyai Haji Ahmad Dahlan</b> (lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868 – meninggal di Yogyakarta, 23 Februari 1923 pada umur 54 tahun) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Ia adalah putera keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga K.H. Abu Bakar. KH Abu Bakar adalah seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta pada masa itu, dan ibu dari K.H. Ahmad Dahlan adalah puteri dari H. Ibrahim yang juga menjabat penghulu Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada masa itu.</div><div> </div><table class="toc" id="toc" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr> <td><br />
</td></tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Nama kecil KH. Ahmad Dahlan adalah <b>Muhammad Darwisy</b>. Ia merupakan anak keempat dari tujuh orang bersaudara yang keseluruhan saudaranya perempuan, kecuali adik bungsunya. Ia termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, salah seorang yang terkemuka di antara Walisongo, yaitu pelopor penyebaran agama Islam di Jawa. Silsilahnya tersebut ialah <i>Maulana Malik Ibrahim, Maulana Ishaq, Maulana 'Ainul Yaqin, Maulana Muhammad Fadlullah (Sunan Prapen), Maulana Sulaiman Ki Ageng Gribig (Djatinom), Demang Djurung Djuru Sapisan, Demang Djurung Djuru Kapindo, Kyai Ilyas, Kyai Murtadla, KH. Muhammad Sulaiman, KH. Abu Bakar, dan Muhammad Darwisy (Ahmad Dahlan)</i>.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pada umur 15 tahun, ia pergi haji dan tinggal di Mekah selama lima tahun. Pada periode ini, Ahmad Dahlan mulai berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaharu dalam Islam, seperti Muhammad Abduh, Al-Afghani, Rasyid Ridha dan Ibnu Taimiyah. Ketika pulang kembali ke kampungnya tahun 1888, ia berganti nama menjadi Ahmad Dahlan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pada tahun 1903, ia bertolak kembali ke Mekah dan menetap selama dua tahun. Pada masa ini, ia sempat berguru kepada Syeh Ahmad Khatib yang juga guru dari pendiri NU, KH. Hasyim Asyari. Pada tahun 1912, ia mendirikan Muhammadiyah di kampung Kauman, Yogyakarta.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Sepulang dari Mekkah, ia menikah dengan Siti Walidah, sepupunya sendiri, anak Kyai Penghulu Haji Fadhil, yang kelak dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan, seorang Pahlawanan Nasional dan pendiri Aisyiyah. Dari perkawinannya dengan Siti Walidah, KH. Ahmad Dahlan mendapat enam orang anak yaitu Djohanah, Siradj Dahlan, Siti Busyro, Irfan Dahlan, Siti Aisyah, Siti Zaharah. Disamping itu KH. Ahmad Dahlan pernah pula menikahi Nyai Abdullah, janda H. Abdullah. la juga pernah menikahi Nyai Rum, adik Kyai Munawwir Krapyak. KH. Ahmad Dahlan juga mempunyai putera dari perkawinannya dengan Nyai Aisyah (adik Adjengan Penghulu) Cianjur yang bernama Dandanah. Ia pernah pula menikah dengan Nyai Yasin Pakualaman Yogyakarta. </div><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Pengalaman_organisasi"></span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Disamping aktif dalam menggulirkan gagasannya tentang gerakan dakwah Muhammadiyah, ia juga dikenal sebagai seorang wirausahawan yang cukup berhasil dengan berdagang batik yang saat itu merupakan profesi wiraswasta yang cukup menggejala di masyarakat.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Sebagai seorang yang aktif dalam kegiatan bermasyarakat dan mempunyai gagasan-gagasan cemerlang, Dahlan juga dengan mudah diterima dan dihormati di tengah kalangan masyarakat, sehingga ia juga dengan cepat mendapatkan tempat di organisasi Jam'iyatul Khair, Budi Utomo, Syarikat Islam dan Comite Pembela Kanjeng Nabi Muhammad SAW.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pada tahun 1912, Ahmad Dahlan pun mendirikan organisasi Muhammadiyah untuk melaksanakan cita-cita pembaruan Islam di bumi Nusantara. Ahmad Dahlan ingin mengadakan suatu pembaruan dalam cara berpikir dan beramal menurut tuntunan agama Islam. la ingin mengajak umat Islam Indonesia untuk kembali hidup menurut tuntunan al-Qur'an dan al-Hadits. Perkumpulan ini berdiri bertepatan pada tanggal 18 Nopember 1912. Dan sejak awal Dahlan telah menetapkan bahwa Muhammadiyah bukan organisasi politik tetapi bersifat sosial dan bergerak di bidang pendidikan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Gagasan pendirian Muhammadiyah oleh Ahmad Dahlan ini juga mendapatkan resistensi, baik dari keluarga maupun dari masyarakat sekitarnya. Berbagai fitnahan, tuduhan dan hasutan datang bertubi-tubi kepadanya. la dituduh hendak mendirikan agama baru yang menyalahi agama Islam. Ada yang menuduhnya kyai palsu, karena sudah meniru-niru bangsa Belanda yang Kristen, mengajar di sekolah Belanda, serta bergaul dengan tokoh-tokoh Budi Utomo yang kebanyakan dari golongan priyayi, dan bermacam-macam tuduhan lain. Saat itu Ahmad Dahlan sempat mengajar agama Islam di sekolah OSVIA Magelang, yang merupakan sekolah khusus Belanda untuk anak-anak priyayi. Bahkan ada pula orang yang hendak membunuhnya. Namun ia berteguh hati untuk melanjutkan cita-cita dan perjuangan pembaruan Islam di tanah air bisa mengatasi semua rintangan tersebut.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pada tanggal 20 Desember 1912, Ahmad Dahlan mengajukan permohonan kepada Pemerintah Hindia Belanda untuk mendapatkan badan hukum. Permohonan itu baru dikabulkan pada tahun 1914, dengan Surat Ketetapan Pemerintah No. 81 tanggal 22 Agustus 1914. Izin itu hanya berlaku untuk daerah Yogyakarta dan organisasi ini hanya boleh bergerak di daerah Yogyakarta. Dari Pemerintah Hindia Belanda timbul kekhawatiran akan perkembangan organisasi ini. Maka dari itu kegiatannya dibatasi. Walaupun Muhammadiyah dibatasi, tetapi di daerah lain seperti Srandakan, Wonosari, Imogiri dan lain-Iain telah berdiri cabang Muhammadiyah. Hal ini jelas bertentangan dengan keinginan pemerintah Hindia Belanda. Untuk mengatasinya, maka KH. Ahmad Dahlan menyiasatinya dengan menganjurkan agar cabang Muhammadiyah di luar Yogyakarta memakai nama lain. Misalnya Nurul Islam di Pekalongan, Al-Munir di Ujung Pandang, Ahmadiyah di Garut. Sedangkan di Solo berdiri perkumpulan Sidiq Amanah Tabligh Fathonah (SATF) yang mendapat pimpinan dari cabang Muhammadiyah. Bahkan dalam kota Yogyakarta sendiri ia menganjurkan adanya jama'ah dan perkumpulan untuk mengadakan pengajian dan menjalankan kepentingan Islam.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Perkumpulan-perkumpulan dan Jama'ah-jama'ah ini mendapat bimbingan dari Muhammadiyah, yang diantaranya ialah Ikhwanul Muslimin, Taqwimuddin, Cahaya Muda, Hambudi-Suci, Khayatul Qulub, Priya Utama, Dewan Islam, Thaharatul Qulub, Thaharatul-Aba, Ta'awanu alal birri, Ta'ruf bima kanu wal- Fajri, Wal-Ashri, Jamiyatul Muslimin, Syahratul Mubtadi.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dahlan juga bersahabat dan berdialog dengan tokoh agama lain seperti Pastur van Lith pada 1914-1918. Van Lith adalah pastur pertama yang diajak dialog oleh Dahlan. Pastur van Lith di Muntilan yang merupakan tokoh di kalangan keagamaan Katolik. Pada saat itu Kiai Dahlan tidak ragu-ragu masuk gereja dengan pakaian hajinya.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Gagasan pembaharuan Muhammadiyah disebarluaskan oleh Ahmad Dahlan dengan mengadakan tabligh ke berbagai kota, disamping juga melalui relasi-relasi dagang yang dimilikinya. Gagasan ini ternyata mendapatkan sambutan yang besar dari masyarakat di berbagai kota di Indonesia. Ulama-ulama dari berbagai daerah lain berdatangan kepadanya untuk menyatakan dukungan terhadap Muhammadiyah. Muhammadiyah makin lama makin berkembang hampir di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, pada tanggal 7 Mei 1921 Dahlan mengajukan permohonan kepada pemerintah Hindia Belanda untuk mendirikan cabang-cabang Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Permohonan ini dikabulkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 2 September 1921.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Sebagai seorang yang demokratis dalam melaksanakan aktivitas gerakan dakwah Muhammadiyah, Dahlan juga memfasilitasi para anggota Muhammadiyah untuk proses evaluasi kerja dan pemilihan pemimpin dalam Muhammadiyah. Selama hidupnya dalam aktivitas gerakan dakwah Muhammadiyah, telah diselenggarakan dua belas kali pertemuan anggota (sekali dalam setahun), yang saat itu dipakai istilah AIgemeene Vergadering (persidangan umum).</div><div style="text-align: justify;">KH. Ahmad Dahlan dimakamkan di KarangKajen, Yogyakarta. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Atas jasa-jasa KH. Ahmad Dahlan dalam membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia melalui pembaharuan Islam dan pendidikan, maka Pemerintah Republik Indonesia menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional dengan surat Keputusan Presiden no. 657 tahun 1961. Dasar-dasar penetapan itu ialah sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;"> </div><ol style="text-align: justify;"><li>KH. Ahmad Dahlan telah mempelopori kebangkitan ummat Islam untuk menyadari nasibnya sebagai bangsa terjajah yang masih harus belajar dan berbuat;</li>
<li>Dengan organisasi Muhammadiyah yang didirikannya, telah banyak memberikan ajaran Islam yang murni kepada bangsanya. Ajaran yang menuntut kemajuan, kecerdasan, dan beramal bagi masyarakat dan umat, dengan dasar iman dan Islam;</li>
<li>Dengan organisasinya, Muhammadiyah telah mempelopori amal usaha sosial dan pendidikan yang amat diperlukan bagi kebangkitan dan kemajuan bangsa, dengan jiwa ajaran Islam; dan</li>
<li>Dengan organisasinya, Muhammadiyah bagian wanita (Aisyiyah) telah mempelopori kebangkitan wanita Indonesia untuk mengecap pendidikan dan berfungsi sosial, setingkat dengan kaum pria.</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div id="ox_0ac915cca7d10703097b75e6feff9177" style="display: inline;"><embed allowscriptaccess="always" flashvars="clickTARGET=_blank&clickTAG=http%3A%2F%2Fads.okezone.com%2Fopenx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Foaparams%3D2__bannerid%3D1438__zoneid%3D212__cb%3D5386a8fde6__oadest%3Dhttp%253A%252F%252Fclient.okezone.com%252Fhero%252Fcatalog%252Fbrand%252Fgiant" height="65" id="Advertisement" name="Advertisement" quality="high" src="http://ad.okezone.com/ox/d3b69d2141f779e78f5f2fd5e1fd8d90.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="368" wmode="transparent"></embed></div><script type="text/javascript">
</script>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-84553190613838955272010-11-04T09:15:00.001+07:002010-11-04T09:15:47.263+07:00Agus Salim<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/5/5e/Agus_salim3.jpg/193px-Agus_salim3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/5/5e/Agus_salim3.jpg/193px-Agus_salim3.jpg" width="308" /></a></div><a href="http://www.kwartetwo.blogspot.com/" target="_top"><img alt="Image by Kwartetwo" border="0" src="http://img89.imageshack.us/img89/4629/postimage.png" title="Image by Kwartetwo" /></a> :<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Haji Agus Salim</b> (lahir dengan nama <b>Mashudul Haq</b> (berarti "pembela kebenaran"); lahir di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat, Hindia Belanda, 8 Oktober 1884 – meninggal di Jakarta, Indonesia, 4 November 1954 pada umur 70 tahun) adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia.</div><div></div><table class="toc" id="toc" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr> <td></td> </tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"></div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Latar_belakang"></span></h2><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Agus Salim lahir dari pasangan Angku Sutan Mohammad Salim dan Siti Zainab. Ayahnya adalah seorang kepala jaksa di Pengadilan Tinggi Riau.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Pendidikan dasar ditempuh di <i>Europeesche Lagere School (ELS)</i>, sekolah khusus anak-anak Eropa, kemudian dilanjutkan ke Hoogere Burgerschool (HBS) di Batavia. Ketika lulus, ia berhasil menjadi lulusan terbaik di HBS se-Hindia Belanda.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Setelah lulus, Salim bekerja sebagai penerjemah dan pembantu notaris pada sebuah kongsi pertambangan di Indragiri. Pada tahun 1906, Salim berangkat ke Jeddah, Arab Saudi untuk bekerja di Konsulat Belanda di sana. Pada periode inilah Salim berguru pada Syeh Ahmad Khatib, yang masih merupakan pamannya.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Salim kemudian terjun ke dunia jurnalistik sejak tahun 1915 di Harian Neratja sebagai Redaktur II. Setelah itu diangkat menjadi Ketua Redaksi. Menikah dengan Zaenatun Nahar dan dikaruniai 8 orang anak. Kegiatannya dalam bidang jurnalistik terus berlangsung hingga akhirnya menjadi Pemimpin Harian Hindia Baroe di Jakarta. Kemudian mendirikan Suratkabar Fadjar Asia. Dan selanjutnya sebagai Redaktur Harian Moestika di Yogyakarta dan membuka kantor Advies en Informatie Bureau Penerangan Oemoem (AIPO). Bersamaan dengan itu Agus Salim terjun dalam dunia politik sebagai pemimpin Sarekat Islam.</div><div style="text-align: justify;"></div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Karya_tulis">Karya tulis</span></h2><div style="text-align: justify;"></div><ul style="text-align: justify;"><li><i>Riwayat Kedatangan Islam di Indonesia</i></li>
<li><i>Dari Hal Ilmu Quran</i></li>
<li><i>Muhammad voor en na de Hijrah</i></li>
<li><i>Gods Laatste Boodschap</i></li>
<li><i>Jejak Langkah Haji Agus Salim</i> (Kumpulan karya Agus Salim yang dikompilasi koleganya, Oktober 1954)</li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Karya_terjemahan">Karya terjemahan</span></h3><div style="text-align: justify;"></div><ul style="text-align: justify;"><li>Menjinakkan Perempuan Garang (dari <i>The Taming of the Shrew</i> karya Shakespeare)</li>
<li>Cerita Mowgli Anak Didikan Rimba (dari <i>The Jungle Book</i> karya Rudyard Kipling)</li>
<li>Sejarah Dunia (karya E. Molt)</li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Karier_politik"></span></h2><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Pada tahun 1915, Salim bergabung dengan Sarekat Islam (SI), dan menjadi pemimpin kedua di SI setelah H.O.S. Tjokroaminoto.</div><div style="text-align: justify;">Peran Agus Salim pada masa perjuangan kemerdekaan RI antara lain:</div><div style="text-align: justify;"></div><ul style="text-align: justify;"><li>anggota Volksraad (1921-1924)</li>
<li>anggota panitia 9 BPUPKI yang mempersiapkan UUD 1945</li>
<li>Menteri Muda Luar Negeri Kabinet Sjahrir II 1946 dan Kabinet III 1947</li>
<li>pembukaan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara Arab, terutama Mesir pada tahun 1947</li>
<li>Menteri Luar Negeri Kabinet Amir Sjarifuddin 1947</li>
<li>Menteri Luar Negeri Kabinet Hatta 1948-1949</li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><div class="thumb tright" style="text-align: justify;"><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_President_Soekarno_tijdens_een_wandeling_met_Hadji_Agus_Salim_TMnr_10018810.jpg" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" class="thumbimage" height="268" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1e/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_President_Soekarno_tijdens_een_wandeling_met_Hadji_Agus_Salim_TMnr_10018810.jpg/225px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_President_Soekarno_tijdens_een_wandeling_met_Hadji_Agus_Salim_TMnr_10018810.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Presiden Sukarno dan Agus Salim dalam tahanan Belanda, 1949.</td></tr>
</tbody></table><div class="thumbinner" style="width: 227px;"><div class="thumbcaption"><br />
</div></div></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Di antara tahun 1946-1950 ia laksana bintang cemerlang dalam pergolakan politik Indonesia, sehingga kerap kali digelari "Orang Tua Besar" (<i>The Grand Old Man</i>). Ia pun pernah menjabat Menteri Luar Negeri RI pada kabinet Presidentil dan di tahun 1950 sampai akhir hayatnya dipercaya sebagai Penasehat Menteri Luar Negeri.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Pada tahun 1952, ia menjabat Ketua di Dewan Kehormatan PWI. Biarpun penanya tajam dan kritikannya pedas namun Haji Agus Salim dikenal masih menghormati batas-batas dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Setelah mengundurkan diri dari dunia politik, pada tahun 1953 ia mengarang buku dengan judul <i>Bagaimana Takdir, Tawakal dan Tauchid harus dipahamkan?</i> yang lalu diperbaiki menjadi <i>Keterangan Filsafat Tentang Tauchid, Takdir dan Tawakal</i>.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Ia meninggal dunia pada 4 November 1954 di RSU Jakarta dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div id="ox_0ac915cca7d10703097b75e6feff9177" style="display: inline;"><embed allowscriptaccess="always" flashvars="clickTARGET=_blank&clickTAG=http%3A%2F%2Fads.okezone.com%2Fopenx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Foaparams%3D2__bannerid%3D1438__zoneid%3D212__cb%3D5386a8fde6__oadest%3Dhttp%253A%252F%252Fclient.okezone.com%252Fhero%252Fcatalog%252Fbrand%252Fgiant" height="65" id="Advertisement" name="Advertisement" quality="high" src="http://ad.okezone.com/ox/d3b69d2141f779e78f5f2fd5e1fd8d90.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="368" wmode="transparent"></embed></div><script type="text/javascript">
</script>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-29315605182721490192010-11-04T09:09:00.000+07:002010-11-04T09:09:00.829+07:00Sultan Ageng Tirtayasa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNIVsYXLBAI/AAAAAAAAACU/PKCWQb0k1ZM/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://3.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNIVsYXLBAI/AAAAAAAAACU/PKCWQb0k1ZM/s400/2.jpg" width="304" /></a></div><a href="http://www.kwartetwo.blogspot.com/" target="_top"><img alt="Image by Kwartetwo" border="0" src="http://img89.imageshack.us/img89/4629/postimage.png" title="Image by Kwartetwo" /></a> :<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Sultan Ageng Tirtayasa</b> (Banten, 1631 – 1683) adalah putra Sultan Abu al-Ma'ali Ahmad yang menjadi Sultan Banten periode 1640-1650. Ketika kecil, ia bergelar <b>Pangeran Surya</b>. Ketika ayahnya wafat, ia diangkat menjadi <i>Sultan Muda</i> yang bergelar <b>Pangeran Ratu</b> atau <b>Pangeran Dipati</b>. Setelah kakeknya meninggal dunia, ia diangkat sebagai sultan dengan gelar <b>Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah</b>.</div><div> </div><div style="text-align: justify;">Nama Sultan Ageng Tirtayasa berasal ketika ia mendirikan keraton baru di dusun Tirtayasa (terletak di Kabupaten Serang). Ia dimakamkan di Mesjid Banten.</div><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Riwayat_Perjuangan"></span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><b>Sultan Ageng Tirtayasa</b> berkuasa di Kesultanan Banten pada periode 1651 - 1683. Ia memimpin banyak perlawanan terhadap Belanda. Masa itu, VOC menerapkan perjanjian monopoli perdagangan yang merugikan Kesultanan Banten. Kemudian Tirtayasa menolak perjanjian ini dan menjadikan Banten sebagai pelabuhan terbuka.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Saat itu, Sultan Ageng Tirtayasa ingin mewujudkan Banten sebagai kerajaan Islam terbesar. Di bidang ekonomi, Tirtayasa berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan membuka sawah-sawah baru dan mengembangkan irigasi. Di bidang keagamaan, ia mengangkat Syekh Yusuf sebagai mufti kerajaan dan penasehat sultan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Ketika terjadi sengketa antara kedua putranya, Sultan Haji dan Pangeran Purbaya, Belanda ikut campur dengan bersekutu dengan Sultan Haji untuk menyingkirkan Sultan Ageng Tirtayasa. Saat Tirtayasa mengepung pasukan Sultan Haji di Sorosowan (Banten), Belanda membantu Sultan Haji dengan mengirim pasukan yang dipimpin oleh Kapten Tack dan de Saint Martin.</div><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Silsilah_Sultan_Ageng_Tirtayasa">Silsilah Sultan Ageng Tirtayasa</span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">.Sultan Ageng Tirtayasa / Sultan 'Abdul Fathi Abdul Fattah bin</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">.Sultan Abul Ma'ali bin</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">.Sultan Abul Mafakhir bin</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">.Sultan Maulana Muhammad Nashruddin bin</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">.Sultan Maulana Yusuf bin</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">.Sultan Maulana Hasanuddin bin</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">.Sultan Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) Cirebon</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div id="ox_0ac915cca7d10703097b75e6feff9177" style="display: inline;"><embed allowscriptaccess="always" flashvars="clickTARGET=_blank&clickTAG=http%3A%2F%2Fads.okezone.com%2Fopenx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Foaparams%3D2__bannerid%3D1438__zoneid%3D212__cb%3D5386a8fde6__oadest%3Dhttp%253A%252F%252Fclient.okezone.com%252Fhero%252Fcatalog%252Fbrand%252Fgiant" height="65" id="Advertisement" name="Advertisement" quality="high" src="http://ad.okezone.com/ox/d3b69d2141f779e78f5f2fd5e1fd8d90.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="368" wmode="transparent"></embed></div><script type="text/javascript">
</script>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-9634418107691039522010-11-04T09:05:00.000+07:002010-11-04T09:05:07.335+07:00Agustinus Adisucipto<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNIUwBRqOxI/AAAAAAAAACQ/WP1YDm9x0uY/s1600/220px-Adisutjipto.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://3.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNIUwBRqOxI/AAAAAAAAACQ/WP1YDm9x0uY/s400/220px-Adisutjipto.jpg" width="302" /></a></div><a href="http://www.kwartetwo.blogspot.com/" target="_top"><img alt="Image by Kwartetwo" border="0" src="http://img89.imageshack.us/img89/4629/postimage.png" title="Image by Kwartetwo" /></a> :<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Agustinus Adisutjipto</b>, Marsekal Muda Anumerta (lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 3 Juli 1916 – meninggal di Bantul, Yogyakarta, 29 Juli 1947 pada umur 31 tahun) adalah seorang pahlawan nasional dan seorang komodor udara Indonesia.</div><div> </div><div style="text-align: justify;">Adisutjipto dilahirkan 3 Juli 1916 di Salatiga, mengenyam pendidikan GHS (<i>Geneeskundige Hoge School</i>) (Sekolah Tinggi Kedokteran) dan lulusan Sekolah Penerbang <i>Militaire Luchtvaart</i> di Kalijati.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pada tanggal 15 November 1945, Adisutjipto mendirikan Sekolah Penerbang di Yogyakarta, tepatnya di Lapangan Udara Maguwo, yang kemudian diganti namanya menjadi Bandara Adisutjipto, untuk mengenang jasa beliau sebagai pahlawan nasional.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pada saat Agresi Militer Belanda I, Adisujipto dan Abdulrahman Saleh diperintahkan terbang ke India. Penerobosan blokade udara Belanda menuju India dan Pakistan berhasil dilakukan. Namun dalam perjalanan pulang membawa bantuan obat-obatan dari Malaya, pesawat Dakota VT-CLA ditumpanginya jatuh ditembak oleh dua pesawat P-40 Kittyhawk Belanda di Dusun Ngoto pada tanggal 29 Juli 1947.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Beliau dimakamkan di pekaman umum Kuncen I dan II, dan kemudian pada tanggal 14 Juli 2000<sup> </sup>dipindahkan ke Monumen Perjuangan di Desa Ngoto, Bantul, Yogyakarta.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div id="ox_0ac915cca7d10703097b75e6feff9177" style="display: inline;"><embed allowscriptaccess="always" flashvars="clickTARGET=_blank&clickTAG=http%3A%2F%2Fads.okezone.com%2Fopenx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Foaparams%3D2__bannerid%3D1438__zoneid%3D212__cb%3D5386a8fde6__oadest%3Dhttp%253A%252F%252Fclient.okezone.com%252Fhero%252Fcatalog%252Fbrand%252Fgiant" height="65" id="Advertisement" name="Advertisement" quality="high" src="http://ad.okezone.com/ox/d3b69d2141f779e78f5f2fd5e1fd8d90.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="368" wmode="transparent"></embed></div><script type="text/javascript">
</script>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-6130643669985257102010-11-04T09:02:00.000+07:002010-11-04T09:02:39.156+07:00Adenan Kapau Gani<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNIUNeb9E9I/AAAAAAAAACM/B1VzvKhBbRA/s1600/187px-Ak_gani.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://2.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNIUNeb9E9I/AAAAAAAAACM/B1VzvKhBbRA/s400/187px-Ak_gani.jpg" width="299" /></a></div><a href="http://www.kwartetwo.blogspot.com/" target="_top"><img alt="Image by Kwartetwo" border="0" src="http://img89.imageshack.us/img89/4629/postimage.png" title="Image by Kwartetwo" /></a> :<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Adenan Kapau Gani</b> yang Bernama Lengkap <i><b>Dr. Adenan Kapau Gani</b></i> (lahir di Palembayan, Agam, Sumatera Barat, 16 September 1905 – meninggal di Palembang, Sumatera Selatan, 23 Desember 1968 pada umur 63 tahun) adalah Seorang dokter, Pemeran Indonesia dan Wakil Perdana Menteri di Masa Pemerintahan Amir Sjarifuddin.</div><div> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Jejak_dan_Karier_A.K_Gani"></span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Setelah Lulus dari STOVIA ia pernah menjabat sebagai anggota Konstituante Indonesia ketika lembaga ini pertama kali didirikan. Selain itu ia juga pernah menjadi Gubernur Militer Sumatera Selatan pada periode revolusi fisik melawan Agresi Militer Belanda dan juga pernah menjadi anggota delegasi Perundingan Linggarjati pada tahun 1946.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Di Pemerintahan Indonesia, beberapa kali Gani menduduki kursi menteri. Debut Gani bermula di Masa Kabinet Sjahrir III sebagai Menteri Ekonomi. Pada masa pemerintahan Amir Sjarifuddin (3 Juli 1947 - 29 Januari 1948), ia menjabat sebagai wakil perdana menteri merangkap sebagai Menteri Kemakmuran.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pada tanggal 9 November 2007, almarhum Mayjen TNI Gani dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div id="ox_0ac915cca7d10703097b75e6feff9177" style="display: inline;"><embed allowscriptaccess="always" flashvars="clickTARGET=_blank&clickTAG=http%3A%2F%2Fads.okezone.com%2Fopenx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Foaparams%3D2__bannerid%3D1438__zoneid%3D212__cb%3D5386a8fde6__oadest%3Dhttp%253A%252F%252Fclient.okezone.com%252Fhero%252Fcatalog%252Fbrand%252Fgiant" height="65" id="Advertisement" name="Advertisement" quality="high" src="http://ad.okezone.com/ox/d3b69d2141f779e78f5f2fd5e1fd8d90.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="368" wmode="transparent"></embed></div><script type="text/javascript">
</script>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-13793766018069363802010-11-04T08:59:00.000+07:002010-11-04T08:59:39.138+07:00Achmad Soebardjo<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNITfHsZU3I/AAAAAAAAACI/1ePG2YZjCYo/s1600/202px-Achmad_subardjo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://2.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNITfHsZU3I/AAAAAAAAACI/1ePG2YZjCYo/s400/202px-Achmad_subardjo.jpg" width="324" /></a></div><a href="http://www.kwartetwo.blogspot.com/" target="_top"><img alt="Image by Kwartetwo" border="0" src="http://img89.imageshack.us/img89/4629/postimage.png" title="Image by Kwartetwo" /></a> :<br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Mr. Achmad Soebardjo Djojoadisurjo</b> (lahir di Karawang, Jawa Barat, 23 Maret 1896 – meninggal 15 Desember 1978 pada umur 82 tahun) adalah Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama. Soebardjo meraih gelar <i>Meester in de Rechten</i> di Universitas Leiden Belanda pada tahun 1933.</div><div> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Riwayat"></span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dilahirkan di Karawang, Jawa Barat, Soebardjo bersekolah di Sekolah Hogere Burger (Sekolah Menengah Atas), Jakarta pada tahun 1917. Beliau kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Leiden, Belanda dan memperoleh ijazah Sarjana Undang-undang pada tahun 1933.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Semasa masih menjadi mahasiswa, Soebardjo aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui beberapa organisasi seperti Jong Jawa dan Persatuan Mahasiswa Indonesia di Belanda. Pada bulan Februari 1927, beliau pun menjadi wakil Indonesia bersama dengan Mohammad Hatta dan para ahli gerakan-gerakan Indonesia pada persidangan antarbangsa "Liga Menentang Imperialisme dan Penindasan Penjajah" yang pertama di Brussels dan kemudiannya di Jerman. Pada persidangan pertama itu juga ada Jawaharlal Nehru dan pemimpin-pemimpin nasionalis yang terkenal dari Asia dan Afrika. Sewaktu kembalinya ke Indonesia, beliau aktif menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dan pada tanggal 17 Agustus 1945, Soebardjo dilantik sebagai Menteri Luar Negeri pada Kabinet Presidensial, kabinet Indonesia yang pertama, dan kembali menjabat menjadi Menteri Luar Negeri sekali lagi pada tahun 1951 - 1952. Selain itu, beliau juga menjadi Duta Besar Republik Indonesia di Switzerland antara tahun-tahun 1957 - 1961.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dalam bidang pendidikan, Sebardjo merupakan profesor dalam bidang Sejarah Perlembagaan dan Diplomasi Republik Indonesia di Fakultas Kesusasteraan, Universitas Indonesia.</div><div id="ox_0ac915cca7d10703097b75e6feff9177" style="display: inline;"><embed allowscriptaccess="always" flashvars="clickTARGET=_blank&clickTAG=http%3A%2F%2Fads.okezone.com%2Fopenx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Foaparams%3D2__bannerid%3D1438__zoneid%3D212__cb%3D5386a8fde6__oadest%3Dhttp%253A%252F%252Fclient.okezone.com%252Fhero%252Fcatalog%252Fbrand%252Fgiant" height="65" id="Advertisement" name="Advertisement" quality="high" src="http://ad.okezone.com/ox/d3b69d2141f779e78f5f2fd5e1fd8d90.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="368" wmode="transparent"></embed></div><script type="text/javascript">
</script>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-62891046497262075382010-11-04T08:54:00.000+07:002010-11-04T08:54:11.329+07:00Kiai Haji Ahmad Rifa'i<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNISFDEjZ-I/AAAAAAAAACE/iRfiqzwdvK0/s1600/syaikh-h.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://2.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNISFDEjZ-I/AAAAAAAAACE/iRfiqzwdvK0/s400/syaikh-h.jpg" width="310" /></a></div><a href="http://www.kwartetwo.blogspot.com/" target="_top"><img alt="Image by Kwartetwo" border="0" src="http://img89.imageshack.us/img89/4629/postimage.png" title="Image by Kwartetwo" /></a> : <br />
<div style="text-align: justify;">Kiai Haji <b>Ahmad Rifa'i</b> (lahir di Tempurun, Kendal, Jawa Tengah pada tahun 1786; meninggal di Manado, Sulawesi Utara pada tahun 1859) adalah pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah dan juga seorang ulama, penulis buku semangat perjuanga kemerdekaan.</div><div> </div><div style="text-align: justify;">Sejak kecil ia sudah dididik oleh ayahnya, KH Muhammad Marhum untuk mendalami agama. Sejak remaja ia sering melakukan dakwah ke berbagai tempat di sekitar Kendal. Pada tahun 1826, ia menunaikan ibadah haji kemudian memperdalam ilmu agama di Mekkah dan Madinah selama 8 tahun. Setelah itu ia juga menimba ilmu di Mesir.</div><div id="ox_0ac915cca7d10703097b75e6feff9177" style="display: inline;"><embed allowscriptaccess="always" flashvars="clickTARGET=_blank&clickTAG=http%3A%2F%2Fads.okezone.com%2Fopenx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Foaparams%3D2__bannerid%3D1438__zoneid%3D212__cb%3D5386a8fde6__oadest%3Dhttp%253A%252F%252Fclient.okezone.com%252Fhero%252Fcatalog%252Fbrand%252Fgiant" height="65" id="Advertisement" name="Advertisement" quality="high" src="http://ad.okezone.com/ox/d3b69d2141f779e78f5f2fd5e1fd8d90.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="368" wmode="transparent"></embed></div><script type="text/javascript">
</script>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-32660517936030557772010-11-04T08:47:00.000+07:002010-11-04T08:47:12.052+07:00Abdulrahman Saleh<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNIPk3k1WKI/AAAAAAAAACA/SuQgNNvewrk/s1600/220px-Abdurachman.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://1.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNIPk3k1WKI/AAAAAAAAACA/SuQgNNvewrk/s400/220px-Abdurachman.jpg" width="323" /></a></div><a href="http://www.kwartetwo.blogspot.com/" target="_top"><img alt="Image by Kwartetwo" border="0" src="http://img89.imageshack.us/img89/4629/postimage.png" title="Image by Kwartetwo" /></a> :<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Abdulrahman Saleh</b>, Prof. dr. Sp.F, Marsekal Muda Anumerta, (lahir di Jakarta, 1 Juli 1909 – meninggal di Maguwoharjo, Sleman, 29 Juli 1947 pada umur 38 tahun) atau sering dikenal dengan nama julukan "Karbol" adalah seorang pahlawan nasional Indonesia, tokoh Radio Republik Indonesia (RRI) dan bapak fisiologi kedokteran Indonesia.</div><div> </div><table class="toc" id="toc" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr> <td><br />
</td></tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Abdulrachman Saleh dilahirkan pada tanggal 1 Juli 1909 di Jakarta. Pada masa mudanya, ia bersekolah di HIS (Sekolah rakyat berbahasa Belanda atau <i>Hollandsch Inlandsche School</i>) MULO (<i>Meer Uitgebreid Lager Onderwijs</i>) atau kini SLTP, AMS (<i>Algemene Middelbare School</i>) kini SMU, dan kemudian diteruskannya ke STOVIA (<i>School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen</i>). Karena pada saat itu STOVIA dibubarkan sebelum ia menyelesaikan studinya di sana, maka ia meneruskan studinya di GHS (<i>Geneeskundige Hoge School</i>), semacam sekolah tinggi dalam bidang kesehatan atau kedokteran. Ayahnya, Mohammad Saleh, tak pernah memaksakannya untuk menjadi dokter, karena saat itu hanya ada STOVIA saja. Ketika ia masih menjadi mahasiswa, ia sempat giat berpartisipasi dalam berbagai organisasi seperti Jong Java, Indonesia Muda, dan KBI atau Kepanduan Bangsa Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Kegiatan_kedokteran_dan_militer"></span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Setelah ia memperoleh ijazah dokter, ia mendalami pengetahuan ilmu faal. Setelah itu ia mengembangkan ilmu faal ini di Indonesia. Oleh karena itu, Universitas Indonesia pada 5 Desember 1958 menetapkan Abdulrachman Saleh sebagai Bapak Ilmu Faal Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Ia juga aktif dalam perkumpulan olah raga terbang dan berhasil memperoleh ijazah atau surat izin terbang. Selain itu, ia juga memimpin perkumpulan VORO (<i>Vereniging voor Oosterse Radio Omroep</i>), sebuah perkumpulan dalam bidang radio. Maka sesudah kemerdekaan diproklamasikan, ia menyiapkan sebuah pemancar yang dinamakan Siaran Radio Indonesia Merdeka. Melalui pemancar tersebut, berita-berita mengenai Indonesia terutama tentang proklamasi Indonesia dapat disiarkan hingga ke luar negeri. Ia juga berperan dalam mendirikan Radio Republik Indonesia yang berdiri pada 11 September 1945.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Setelah menyelesaikan tugasnya itu, ia berpindah ke bidang militer dan memasuki dinas Angkatan Udara Ia diangkat menjadi Komandan Pangkalan Udara Madiun pada 1946. Ia turut mendirikan Sekolah Teknik Udara dan Sekolah Radio Udara di Malang. Sebagai Angakatan Udara, ia tidak melupakan profesinya sebagai dokter, ia tetap memberikan kuliah pada Perguruan Tinggi Dokter di Klaten, Jawa Tengah.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pada saat Belanda mengadakan agresi pertamanya, Adisutjipto dan Abdulrachman Saleh diperintahkan ke India. Dalam perjalanan pulang mereka mampir di Singapura untuk mengambil bantuan obat-obatan dari Palang Merah Malaya. Keberangkatan dengan pesawat Dakota ini, mendapat publikasi luas dari media massa dalam dan luar negeri.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Tanggal 29 Juli 1947, ketika pesawat berencana kembali ke Yogyakarta melalui Singapura, harian <i>Malayan Times</i> memberitakan bahwa penerbangan Dakota VT-CLA sudah mengantongi ijin pemerintah Inggris dan Belanda. Sore harinya, Suryadarma, rekannya baru saja tiba dengan mobil jip-nya di Maguwo. Namun, pesawat yang ditumpanginya ditembak oleh dua pesawat P-40 Kitty-Hawk Belanda dari arah utara. Pesawat kehilangan keseimbangan dan menyambar sebatang pohon hingga badannya patah menjadi dua bagian dan akhirnya terbakar.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Peristiwa heroik ini, diperingati TNI AU sebagai hari Bakti TNI AU sejak tahun 1962 dan sejak 17 Agustus 1952, Maguwo diganti menjadi Lanud Adisutjipto.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Abulrachman Saleh dimakamkan di Yogyakarta dan ia diangkat menjadi seorang Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No.071/TK/Tahun 1974, tanggal 9 Nopember 1974.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pada tanggal 14 Juli 2000, atas prakarsa TNI-AU, makam Abdulrahman Saleh, Adisucipto, dan para istri mereka dipindahkan dari pemakaman Kuncen ke Kompleks Monumen Perjuangan TNI AU Dusun Ngoto, Desa Tamanan, Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Nama Ia diabadikan sebagai nama Pangkalan TNI-AU dan Bandar Udara di Malang. Selain itu, piala bergilir yang diperebutkan dalam Kompetisi Kedokteran dan Biologi Umum (Medical and General Biology Competition) disebut Piala Bergilir Abdulrahman Saleh.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Mengharapkan semua lulusan Akademi Angkatan Udara dapat mencontoh keteladanan dan mampu mencapai kualitas seorang perwira seperti Abdulrachman Saleh, para taruna AAU dipanggil dengan nama <b>Karbol</b>. Hal ini pertama kali diusulkan oleh Letkol Saleh Basarah setelah beliau mengunjungi <i>United States Air Force Academy</i> di Colorado Springs, Amerika Serikat. Para kadet di sana dipanggil dengan nama <b>Dollies</b>, nama kecil dari Jenderal USAF James H Doollitle, seorang penerbang andal yang serba bisa. Ia penerbang tempur Amerika Serikat yang banyak jasanya pada Perang Dunia I </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div id="ox_0ac915cca7d10703097b75e6feff9177" style="display: inline;"><embed allowscriptaccess="always" flashvars="clickTARGET=_blank&clickTAG=http%3A%2F%2Fads.okezone.com%2Fopenx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Foaparams%3D2__bannerid%3D1438__zoneid%3D212__cb%3D5386a8fde6__oadest%3Dhttp%253A%252F%252Fclient.okezone.com%252Fhero%252Fcatalog%252Fbrand%252Fgiant" height="65" id="Advertisement" name="Advertisement" quality="high" src="http://ad.okezone.com/ox/d3b69d2141f779e78f5f2fd5e1fd8d90.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="368" wmode="transparent"></embed></div><script type="text/javascript">
</script>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-40907723697301368652010-11-04T08:41:00.000+07:002010-11-04T08:41:25.714+07:00Abdoel Moeis<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNIPNjhDM8I/AAAAAAAAAB8/yhwtpnvCiQg/s1600/Abdul_muis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://4.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TNIPNjhDM8I/AAAAAAAAAB8/yhwtpnvCiQg/s400/Abdul_muis.jpg" width="302" /></a></div><a href="http://www.kwartetwo.blogspot.com/" target="_top"><img alt="Image by Kwartetwo" border="0" src="http://img89.imageshack.us/img89/4629/postimage.png" title="Image by Kwartetwo" /></a> :<br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Abdoel Moeis</b> (lahir di Sungai Puar, Bukittinggi, Sumatera Barat, 3 Juli 1883 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 17 Juni 1959 pada umur 75 tahun) adalah seorang sastrawan dan wartawan Indonesia. Pendidikan terakhirnya adalah di Stovia (sekolah kedokteran, sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia), Jakarta akan tetapi tidak tamat. Ia juga pernah menjadi anggota Volksraad pada tahun 1918 mewakili Centraal Sarekat Islam. Ia dimakamkan di TMP Cikutra - Bandung dan dikukuhkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden RI, Soekarno, pada 30 Agustus 1959 (<i>Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 218 Tahun 1959, tanggal 30 Agustus 1959</i>).</div><div> </div><table class="toc" id="toc" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr> <td><br />
</td></tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Beliau pernah bekerja sebagai <i>klerk</i> di Departemen <i>Buderwijs en Eredienst</i> dan menjadi wartawan di Bandung pada surat kabar Belanda, <i>Preanger Bode</i> dan majalah <i>Neraca</i> pimpinan Haji Agus Salim. Dia sempat menjadi Pemimpin Redaksi <i>Kaoem Moeda</i> sebelum mendirikan surat kabar <i>Kaoem Kita</i> pada 1924. Selain itu ia juga pernah aktif dalam Sarekat Islam dan pernah menjadi anggota Dewan Rakyat yang pertama (1920-1923). Setelah kemerdekaan, ia turut membantu mendirikan Persatuan Perjuangan Priangan</div><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Riwayat_Perjuangan">Riwayat Perjuangan</span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><ul style="text-align: justify;"><li>Mengecam tulisan orang-orang Belanda yang sangat menghina bangsa Indonesia melalui tulisannya di harian berbahasa Belanda, <i>De Express</i></li>
<li>Pada tahun 1913, menentang rencana pemerintah Belanda dalam mengadakan perayaan peringatan seratus tahun kemerdekaan Belanda dari Perancis melalui Komite Bumiputera bersama dengan Ki Hadjar Dewantara</li>
<li>Pada tahun 1922, memimpin pemogokan kaum buruh di daerah Yogyakarta sehingga ia diasingkan ke Garut, Jawa Barat</li>
<li>Mempengaruhi tokoh-tokoh Belanda dalam pendirian Technische Hooge School - Institut Teknologi Bandung (ITB)</li>
</ul><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Karya_Sastra">Karya Sastra</span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><ul style="text-align: justify;"><li><i>Salah Asuhan</i> (novel, 1928, difilmkan Asrul Sani, 1972)</li>
<li><i>Pertemuan Jodoh</i> (novel, 1933)</li>
<li><i>Surapati</i> (novel, 1950)</li>
<li><i>Robert Anak Surapati</i>(novel, 1953)</li>
</ul><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Terjemahannya">Terjemahannya</span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><ul style="text-align: justify;"><li><i>Don Kisot</i> (karya Cerpantes, 1923)</li>
<li><i>Tom Sawyer Anak Amerika</i> (karya Mark Twain, 1928)</li>
<li><i>Sebatang Kara</i> (karya Hector Melot, 1932)</li>
<li><i>Tanah Airku</i> (karya C. Swaan Koopman, 1950)</li>
</ul><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Trivia">Trivia</span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><ul style="text-align: justify;"><li>Hampir di setiap kota di Indonesia ada sebuah Jalan Abdul Muis.</li>
</ul><div id="ox_0ac915cca7d10703097b75e6feff9177" style="display: inline;"><embed allowscriptaccess="always" flashvars="clickTARGET=_blank&clickTAG=http%3A%2F%2Fads.okezone.com%2Fopenx%2Fwww%2Fdelivery%2Fck.php%3Foaparams%3D2__bannerid%3D1438__zoneid%3D212__cb%3D5386a8fde6__oadest%3Dhttp%253A%252F%252Fclient.okezone.com%252Fhero%252Fcatalog%252Fbrand%252Fgiant" height="65" id="Advertisement" name="Advertisement" quality="high" src="http://ad.okezone.com/ox/d3b69d2141f779e78f5f2fd5e1fd8d90.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="368" wmode="transparent"></embed></div><script type="text/javascript">
</script>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-85626507124827195672010-10-29T22:01:00.001+07:002010-10-29T22:02:15.507+07:00Chairul Tanjung<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TMrh7A-s8KI/AAAAAAAAAB4/sSHp6DZojvY/s1600/225px-Chairul_tanjung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://2.bp.blogspot.com/_fhtO_LqTt24/TMrh7A-s8KI/AAAAAAAAAB4/sSHp6DZojvY/s400/225px-Chairul_tanjung.jpg" width="297" /></a></div><b>BIOGRAFI:</b><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Chairul Tanjung</b> (lahir di Jakarta, 16 Juni 1962; umur 48 tahun) adalah pengusaha asal Indonesia. Namanya dikenal luas sebagai usahawan sukses bersama perusahaan yang dipimpinnya, Para Group.</div><div></div><div style="text-align: justify;">Chairul telah memulai berbisnis ketika ia kuliah dari Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya. Perusahaan konglomerasi miliknya, Para Group menjadi sebuah perusahaan bisnis membawahi beberapa perusahaan lain seperti Trans TV dan Bank Mega.</div><div style="text-align: justify;"></div><table class="toc" id="toc" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr> <td></td> </tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"></div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Karier_dan_kehidupan">Karier dan kehidupan</span></h2><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Chairul dilahirkan di Jakarta dalam keluarga yang cukup berada. Ayahnya A.G. Tanjung adalah wartawan zaman orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Chairul berada dalam keluarga bersama enam saudara lainya. Ketika Tiba di zaman Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu. Keadaan tersebut memaksa orangtuanya menjual rumah dan berpindah tinggal di kamar losmen yang sempit.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Boedi Oetomo pada 1981, Chairul masuk Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (lulus 1987). Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis. Dan ketika kuliah juga, ia mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Demi memenuhi kebutuhan kuliah, Ia mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Ia juga membuka usaha foto kopi di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, tetapi bangkrut.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Selepas kuliah, Chairul pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Ia menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan Konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father <i>holding company</i>, yang membawahkan beberapa <i>sub-holding</i>, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti)</div><div style="text-align: justify;">.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Di bawah grup Para, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega Tbk, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah dan Mega Finance. Sementara di bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah Propertindo. Dan di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans 7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Khusus di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana 99 miliar rupiah. Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai <i>Central Business District</i> pada 1999. Sementara di bidang investasi, Pada awal 2010, Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp., membeli sebagian besar saham Carefour, yakni sejumlah 40 persen. Mengenai proses pembelian Carrefour, MoU (<i>memorandum of understanding</i>) pembelian saham Carrefour ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Majalah ternama <i>Forbes</i> merilis daftar orang terkaya dunia 2010. Sebagai sebuah pencapaian, menurut majalah tersebut, Chairul Tanjung termasuk salah satu orang terkaya dunia asal Indonesia. <i>Forbes</i> menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di urutan ke 937 dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar.</div><div style="text-align: justify;"></div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Latar_belakang_pendidikan">Latar belakang pendidikan</span></h2><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Berikut selengkapnya latar belakang pendidikan seorang Chairul Tanjung.</div><div style="text-align: justify;"></div><ul style="text-align: justify;"><li>SD Van Lith, Jakarta (1975)</li>
<li>SMP Van Lith, Jakarta (1978)</li>
<li>SMA Negeri I Boedi oetomo, Jakarta (1981)</li>
<li>Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987)</li>
<li>Executive IPPM (MBA; 1993)</li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Pemikiran">Pemikiran</span></h2><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Chairul menyatakan bahwa dalam membangun bisnis, mengembangkan jaringan (<i>network</i>) adalah penting. Memiliki rekanan (<i>partner</i>) dengan baik diperlukan. Membangun relasi pun bukan hanya kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada yang belum terkenal sekalipun. Bagi Chairul, pertemanan yang baik akan membantu proses berkembang bisnis yang dikerjakan. Ketika bisnis pada kondisi tidak bagus (baca: sepi pelanggan) maka jejaring bisa diandalkan. Bagi Chairul, bahkan berteman dengan petugas pengantar surat pun adalah penting.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Dalam hal investasi, Chairul memiliki idealisme bahwa perusahaan lokal pun bisa menjadi perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Ia tidak menutup diri untuk bekerja sama dengan perusahaan multinasional dari luar negeri. Baginya, ini bukan upaya menjual negara. Akan tetapi, ini merupakan upaya perusahaan nasional Indonesia bisa berdiri sendiri, dan jadi tuan rumah di negeri sendiri.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Menurut Chairul, modal memang penting dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Baginya, kemauan dan kerja keras harus dimiliki seseorang yang ingin sukses berbisnis. Namun mendapatkan mitra kerja yang handal adalah segalanya. Baginya, membangun kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas. Di sinilah pentingnya berjejaring (<i>networking</i>) dalam menjalankan bisnis.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Dalam bisnis, Chairul menyatakan bahwa generasi muda bisnis sudah seharusnya sabar, dan mau menapaki tangga usaha satu persatu. Menurutnya, membangun sebuah bisnis tidak seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah menyerah. Jangan sampai banyak yang mengambil jalan seketika (<i>instant</i>), karena dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam mencuri hati pasar. Membangun integritas adalah penting bagi Chairul. Adalah manusiawi ketika berusaha,sesorang ingin segera mendapatkan hasilnya. Tidak semua hasil bisa diterima secara langsung.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5890872092412145577.post-59036122055975166942010-10-29T21:34:00.001+07:002010-10-29T21:40:59.194+07:00Mas Penewu Suraksohargo ( Juru Kunci Gunung Merapi ) 1927 - 2010<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://nurdayat.files.wordpress.com/2008/07/marijan1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://nurdayat.files.wordpress.com/2008/07/marijan1.jpg" width="303" /></a></div><b>BIOGRAFI:</b><br />
<div style="text-align: justify;">Mbah Maridjan ( Raden Ngabehi Surakso Hargo ) lahir tahun 1927 di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dia mempunyai seorang istri bernama Ponirah (73), 10 orang anak (lima di antaranya telah meninggal), 11 cucu, dan 6 orang cicit.</div><div style="text-align: justify;">Anak-anak Mbah Maridjan yang masih hidup bernama Panut Utomo (50), Sutrisno (45), Lestari (40), Sulastri (36), dan Widodo (30). Mereka ada yang memilih tinggal di Yogyakarta dan ada pula yang di Jakarta.</div><div style="text-align: justify;">Di antara anak-anak Mbah Maridjan, juga ada yang siap mewarisi tugas sebagai juru kunci Gunung Merapi dan kini telah menjadi <i>abdi dalem</i> Keraton Yogyakarta.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada tahun 1970 Mbah Maridjan diangkat menjadi <i>abdi dalem</i> Keraton Kesultanan Yogyakarta dan oleh Sultan Hamengku Buwono IX diberi nama baru, yaitu Mas Penewu Suraksohargo1. Pada saat itu, sebagai <i>abdi dalem</i>, Mbah Maridjan diberi jabatan sebagai wakil juru kunci dengan pangkat Mantri Juru Kunci, mendampingi ayahnya yang menjabat sebagai juru kunci Gunung Merapi.</div><div style="text-align: justify;">Pada saat menjadi wakil juru kunci ( 1970), Mbah Maridjan sudah sering mewakili ayahnya untuk memimpin upacara ritual labuhan di puncak Gunung Merapi. Setelah ayahnya wafat, pada tanggal 3 Maret 1982, Mbah Maridjan diangkat menjadi juru kunci Gunung Merapi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebagai seorang <i>abdi dalem</i> Keraton Yogyakarta dengan jabatan juru kunci, Mbah Maridjan juga menunjukkan nilai-nilai kesetiaan tinggi. Meskipun Gunung Merapi memuntahkan lava pijar dan awan panas yang membahayakan manusia, dia bersikukuh tidak mau mengungsi.</div><div style="text-align: justify;">Sikapnya yang terkesan mbalelo itu semata-mata sebagai wujud tanggung jawabnya terhadap tugas yang diamanatkan oleh Ngarsa Dalem.</div><div style="text-align: justify;"> Sejak kejadian Gunung Merapi mau meletus tahun 2006, Mbah Maridjan semakin terkenal. Karena faktor keberanian dan namanya yang dikenal oleh masyarakat luas tersebut, Mbah Maridjan ditunjuk untuk menjadi bintang iklan salah satu produk minuman energi.<b> </b></div><div style="text-align: justify;">Pada tanggal 26 Oktober 2010, terjadi letusan gunung merapi yang disertai awan panas setinggi 1,5 kilometer. Gulungan awan panas tersebut meluncur turun melewati kawasan tempat mbah marijan bermukim. Jasad Mbah Maridjan kemudian ditemukan oleh tim SAR bersama dengan 16 orang lainnya telah meninggal dunia, umumnya kondisi korban yang ditemukan mengalami luka bakar serius. Jenazah Mbah Maridjan ditemukan di dapur rumahnya dalam posisi bersujud pada tanggal 27 Oktober 2010. </div>Kwartetwo Tokohhttp://www.blogger.com/profile/17900032289061238648noreply@blogger.com0